8 Fakta Tentang Gunung Berapi Bawah Laut yang Bisa Menyebabkan Tsunami Salah Satunya di Tonga

- 17 Januari 2022, 19:39 WIB
fakta tentang gunung berapi bawah laut yang bisa menyebabkan tsunami
fakta tentang gunung berapi bawah laut yang bisa menyebabkan tsunami /

JURNAL SOREANG – Sabtu 15 Januari 2022 kemarin, negara kecil Tonga di Pasifik Selatan dihantam tsunami yang menyapu jalanan di pesisir pantai.

Negara Tonga sendiri terdiri dari beberapa pulau dan dikelilingi lautan sehingga memang rentan terjadi tsunami akibat dari letusan gunung berapi bawah laut.

Berikut ini adalah deretan fakta tentang gunung berapi bawah laut yang bisa memicu terjadinya tsunami, salah satunya di Tonga.

Baca Juga: 7 Barang Termahal yang Pernah Dibeli Oleh Presiden Korea Utara Kim Jong-Un Ini Tak Banyak Diketahui Orang

1. Memiliki jumlah ribuan
Jumlah gunung berapi bawah laut yang aktif di permukaan bumi jumlahnya ada 1.500, tetapi diperkirakan ada lebih dari 10.000 gunung berapi di Samudra Pasifik saja.

2. Terletak di dekat perbatasan dua lempek tektonik
Hampir semua gunung berapi bawah laut terletak di dekat perbatasan dua lempek tektonik yang berdekatan.

Saat lempek tektonik bergerak menjauh atau saling mendekat, lava yang ada dibawah permukaan bumi, terlempar keluar dengan tekanan melalui celah di permukaan bumi, yang dikenal sebagai letusan gunung berapi.

Baca Juga: Tempat Misterius yang Disebutkan dalam Al-Quran Ditemukan, Benarkah di Tembok Besar Cina?

3. Hasil letusan bisa membentuk pulau
Letusan gunung berapi di perairan dangkal dapat membuang material bawah air ke udara. Kepulauan Hawaii terbentuk karena letusan gunung berapi tersebut.

Contoh lain dari letusan gunung berapi bawah laut adalah Pulau Sursey, Islandia Selatan.

4. Panas magma menyebabkan letusan
Panas yang luar biasa dari magma serta batuan cair sering menciptakan retakan di permukaan bumi dan menyebabkan letusan gunung berapi.

Baca Juga: Benar atau Buatan? Video Viral Belatung Keluar dari Alat Kelamin Wanita, Ini Penjelasan dr Nadia

Ketika retakan mengurangi tekanan, magma naik ke atas bersama dengan gas. Magma bawah air mendingin dan mengeras jauh lebih cepat karena adanya air, dan sering diubah menjadi kaca vulkanik.

Ketika magma mencapai permukaan bumi barulah dikenal sebagai lava.

5. Tekanan air menyebabkan ledakan
Air memberikan tekanan yang lebih tinggi yaitu sekitar 250 kali lebih banyak di permukaan bumi daripada udara.

Tekanan yang lebih tinggi inilah yang bisa menyebabkan ledakan bawah air

Baca Juga: Cek Fakta! Tahun 1938, Untuk Pertama Kalinya Indonesia Tampil Di Ajang Sepak Bola Piala Dunia

6. Awal mula terbentuknya cincin api
Gunung berapi bawah alut yang letaknya sangat dekat satu sama lain dan berbentuk rantai atau lingkaran disebut sebagai cincin api.

7. Menghasilkan CO2 yang lebih tinggi
Letusan gunung berapi menyebabkan air yang lebih hangat dan tingkat CO2 atau karbondioksida yang lebih tinggi.

8. Letusan sulit dideteksi
Karena sebagian besar gunung berapi bawah laut meletus pada kedalaman sekitar 2200 meter di bawah permukaan laut, maka air tidak dapat mendidih.

Tidak adanya suara mendidih membuat sulit untuk mendeteksi letusan bawah air, bahkan dengan bantuan hidrofon.***

 

Editor: Siti Nieke Noviyanti

Sumber: sciencestruck.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x