Bukan Hanya Mahasiswa, Siswa SMA Juga Diwadahi dalam Lomba Debat Nasional oleh Kemendikbudristek

- 7 Oktober 2021, 05:03 WIB
Tangkapan layar Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan _National Schools Debating Championship_ (NSDC).
Tangkapan layar Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan _National Schools Debating Championship_ (NSDC). /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kembali menyelenggarakan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan _National Schools Debating Championship_ (NSDC).

Dua ajang talenta ini merupakan ajang katalis yang sangat penting untuk melatih dan memberikan pengalaman para siswa berbakat dalam mengaktualisasikan prestasinya di bidang debat.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi, dalam pembukaan yang dilakukan secara daring di Bandung, Senin 4 Oktober 2021, mengatakan, LDBI dan NSDC ini telah diselenggarakan secara rutin lebih dari satu dekade.

Baca Juga: Lomba Debat Mahasiswa Tetap Seru di Tengah Pandemi, Ini Juaranya

Kegiatan ini, kata dia, bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis, kreatif, analitis, konstruktif, dan responsif terhadap isu-isu aktual yang sedang berkembang, baik nasional maupun internasional.

Selain itu, melalui ajang ini juga diharapkan agar secara konsisten berafiliasi untuk berpartisipasi di ajang debat bahasa Inggris internasional.

“Dengan ajang ini kita juga bisa temukan talenta-talenta terbaik yang mumpuni yang kita bisa siapkan untuk berlaga di kancah internasional, dan membawa nama baik Indonesia sebagaimana setiap tahun secara konsisten kita ikuti,” katanya.

Baca Juga: Kompetisi Debat Mahasiswa Banjir Peserta, Kemendikbudristek Dorong Mahasiswa Menjadi Solusi Bagi Permasalahan

Pada tahun ini, LDBI dan NSDC mengusung tema _Speak of Your Mind, Speak for Indonesia_. “Ini adalah satu tema yang mengharu-biru, mendorong semangat dari adik-adik semua untuk terus bisa berbicara dengan argumentasi yang baik untuk Indonesia,” imbuh Asep.

Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, Suhartono Arham, Direktur SMA mengapresiasi penyelenggaraan LDBI dan NSDC.

Menurutnya, walaupun dilakukan secara virtual namun dua ajang ini tetap menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas, bagi para generasi muda, khususnya pelajar di jenjang SMA.

“Keempat kecakapan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi era digital dan era 5.0, di mana tekanan bukan lagi kepada teknologi tetapi kepada _human society_, yaitu manusia menjadi komponen utama yang mampu menciptakan nilai baru dan mampu meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia serta masalah ekonomi di kemudian hari,” jelasnya.

Baca Juga: Juara Debat di MPR, UIN Sunan Gunung Djati Diganjar Hadiah Unik

Lebih lanjut disampaikan Suhartono, metode debat yang yang terus diasah dapat menjadikan para peserta menjadi pribadi yang terasah dalam berpendapat, menyaring informasi dengan baik, dan memahami permasalahan dari segala sisi.

Keahlian berpikir akan menghindarkan diri dari menghakimi suatu permasalahan secara sepihak, sekaligus melatih pola pikir untuk menerima perbedaan pendapat. “Ini adalah salah satu contoh karakter kebinekaan global. Seperti yang kita ketahui bersama, tokoh-tokoh hebat dunia juga lahir dari komunitas debat,” imbuh Suhartono.

Salah satu juri inti LDBI, Citra Dewi Hernia, mengatakan, meskipun dilaksanakan secara daring, mekanisme debat tidak ada perubahan khusus.

Baca Juga: Ace Hasan: Sandiaga Uno Dulu Kawan Debat, tapi Tetap Kawan Dekat

Hanya saja kendala dari peralatan dan internet perlu diantisipasi karena potensi putus jaringan sangat mungkin terjadi. “Kecepatan internet dan perangkat perlu ada cadangan untuk membantu kelancaran,” ujarnya.

Mengenai antusiasme peserta, Citra menyebut tahun ini peserta yang aktif bertanya tentang masukan dari dewan juri cukup tinggi. Di tingkat nasional ini, Citra menyebut akan ada 35 tim untuk babak eliminasi, dan 16 tim untuk di perempatfinal.

Kemudian dari perempatfinal akan diseleksi menjadi delapan tim yang masuk semifinal. Dari delapan tim akan diseleksi lagi menjadi empat tim yang setelahnya akan didapat dua tim berlaga di final.

Baca Juga: Djamu Kertabudi: Semoga Debat Publik Terakhir Tampilkan Debat Antarfigur Cawabup Bandung

Citra menambahkan, dalam lomba ini hanya akan ada satu tim yang jadi pemenang. Namun demikian, ada penghargaan khusus untuk 15 pembicara terbaik secara individu, yaitu kategori setingkat emas (ranking 1-5), setingkat perak (ranking 6-10) dan setingkat perunggu (ranking 11-15).

LDBI dilaksanakan sejak 3-9 Oktober 2021 dengan peserta 3.207 siswa, sedangkan NSDC dilakukan secara pararel mulai tanggal 11-17 Oktober 2021 diikuti oleh 2.150 siswa dari 34 provinsi dan 7 SILN.

SILN yang mengikuti LDBI dan NSDC tingkat provinsi yaitu SILN Singapura, Kinabalu dan Kuala Lumpur-Malaysia, Bangkok-Thailand, Cairo serta Riyadh dan Jeddah-Arab Saudi.

Baca Juga: Viral! Joe Biden Ucapkan 'Insyaallah' Dalam Debat Pilpres AS 2020

Siswa SILN yang lolos ke tingkat nasional berasal dari Kuala Lumpur, Riyadh dan Jeddah. Dari seleksi tingkat provinsi, dipilih sebanyak 105 siswa untuk melanjutkan kompetisi setiap ajang, baik LDBI dan NSDC.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah