Saat ini, Kemendikbudristek sedang mengembangkan tiga pilar dalam transformasi pembelajaran menggunakan teknologi digital.
Pilar pertama, yaitu pengembangan kemampuan talenta digital untuk para pendidik dan tenaga kependidikan.
Sejak tahun 2018, Kemendikbudristek sudah memiliki program Pembelajaran Berbasis TIK atau PembaTIK.Tahun 2018 pesertanya masih berjumlah 6.800, tahun 2019 pesertanya naik menjadi 28.000.
“Tahun 2020 dan 2021 pada saat pandemi peserta PembaTIK meningkat cukup tinggi menjadi 70.000 di tahun 2020 dan tahun ini 80.000,” kata Iwan.
Pilar kedua, yaitu pengembangan platform dan konten digital. Sejak tahun 2012, Kemendikbudristek mengembangkan platform Rumah Belajar yang bisa digunakan oleh guru, siswa, dan masyarakat secara gratis.
"Platform ini sudah memiliki pengguna lebih dari 20 juta dan sudah diakses oleh lebih dari 217 juta kali,” jelas Dirjen Iwan.
Sebagai respon akibat pandemi Covid-19, sejak tahun 2020, Kemendikbudristek juga mengembangkan sebuah platform teknologi yang bernama Guru Belajar dan Berbagi. “Ada dua fitur utama di sini, pertama ‘Ayo Guru Belajar’ dan yang kedua ‘Ayo Guru Berbagi’,” ujar Dirjen Iwan.
Baca Juga: Meski Pelatihan Calon Tutor Ikatan Remaja Masjid Jawa Barat Secara Daring, tapi Peminat Membeludak
Selanjutnya, pilar ketiga adalah pengembangan dan fasilitasi jangkauan jaringan internet, infrastruktur, dan praktik.