Ternyata Ilmu Forensik Juga Ada dalam Kebahasaan

- 1 Agustus 2021, 11:49 WIB
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan Kelas Daring Laboratorium Forensik Kebahasaan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan Kelas Daring Laboratorium Forensik Kebahasaan /Tangkapan layar/

JURNAL SOREANG- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan Kelas Daring Laboratorium Forensik Kebahasaan secara daring melalui aplikasi Zoom dan YouTube Badan Bahasa pada 26 s.d. 30 Juli 2021.

Kegiatan ini diselenggarakan guna meningkatkan pemahaman ilmu forensik kebahasaan bagi praktisi, pegiat riset, pemangku kepentingan, dan masyarakat umum yang berminat terhadap ilmu forensik kebahasaan,

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengatakan, kasus-kasus (forensik kebahasaan) yang sekarang ini muncul terutama di media daring, ujung-ujungnya berurusan dengan pengaduan kepada pihak kepolisian.

Baca Juga: Dorong Program 99 Hari Kerja Bupati Bandung, Disnaker Launching Pelatihan Bahasa Tingkatkan Perekonomian Warga

Hal tersebut, kata dia, akibat dari penggunaan bahasa yang tidak wajar. “Oleh karena itu, saya menyambut baik inisiatif untuk mengadakan kelas daring ini dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini,” ujarnya belum lama ini.

Aminudin Aziz melihat antusiasme peserta yang ingin mengikuti kelas daring ini sebagai sebuah respons yang positif dari para pemerhati dan peminat untuk urusan bahasa dan hukum.

“Mudah-mudahan ke depan acara seperti ini bisa menjadi sebuah cara bagaimana kita memberdayakan masyarakat pengguna bahasa supaya ketika berbahasa itu betul-betul berbahasa yang bermakna dan menunjukkan martabat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, M. Abdul Khak, melaporkan bahwa peserta yang terdaftar melalui aplikasi Zoom sebanyak 479 orang.

Baca Juga: Bahasa Indonesia Menarik bagi Warga India Termasuk untuk Tujuan Bisnis, Ini Alasannya

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah