Network
JURNAL SOREANG-Kondisi moral dan karakter dewasa ini menunjukan dan cenderung bergerak ke arah yang kurang baik. Banyak faktor yang dapat menimbulkan peningkatan degradasi moral tersebut.
Salah satunya, faktor pandemi Covid-19 yang menyebabkan pembelajaran peserta didik di persekolahan terpaksa dilakukan di rumah.
Setiap perilaku peserta didik yang biasanya terkontrol secara sistematis oleh pengajar di sekolah, kini tidak bisa lagi dilakukan karena keadaan.
Baca Juga: IRMA Jabar dan Disdik Jabar Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter Saat Pandemi
Dengan pelaksanaan pembelajaran secara daring ini, karakter peserta didik tidak dapat dipantau secara maksimal oleh guru seperti yang disampaikan oleh Dindin yang merupakan guru SDN Neglasari Kota Bandung.
“Rusaknya karakter peserta didik tidak bisa menyalahkan siapa-siapa karena keadaan pandemi ini yang tidak terduga," ujarnya, Senin, 26 Juli 2021.
Dindin mengatakan, kita harus membuat fitur yang dapat memonitor aktivitas peserta didik dari jauh agar karakter peserta didik dapat terus terpantau.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Posisi Duduk Orang Ketiga Menentukan Karakter Kamu yang Sebenarnya
Sebagai salah satu pemecahan masalah dan juga solusi pada penurunan karakter peserta didik di masa sekarang, kini dibentuklah sebuah aplikasi yang bernama Civics Caring Apps.
Aplikasi tersebut dikembangkan pada rentang tahun 2021 yang merupakan sebuah terobosan yang diharapkan nantinya dapat mengatasi permasalahan karakter pada peserta didik yang duduk di bangku kelas 4-5 SD.
Aplikasi ini dibuat oleh salah satu TIM PKM-RSH dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) diketuai oleh Mutiara Imtisyal Ammatulloh yang beranggotakan Noviani Permana, Rizwan Firmansyah, Zahra Ihsani Izzatunnisa, Lussy Nur Sha'adah serta dosen pembimbing yang bernama Dwi Iman Mutaqhin, S.H.,M.H.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Cara Kamu Tekan Pasta Gigi Dapat Mengungkap Karakter Asli di Dunia Nyata
Aplikasi ini berisikan berbagai fitur di dalamnya, seperti penggalan cerita moral, kuis, dan monitoring.
"Ke depannya dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan antusias peserta didik dalam proses pembentukan karakter," kata Dwi Iman.
Aplikasi Civics Caring Apps dibuat berbentuk game karena dilatar belakangi oleh sasaran peserta didiknya yang duduk di kelas 4-5 SD.
Pada umur tersebut, peserta didik lebih senang dengan sesuatu yang menarik seperti game.
"Dalam aplikasi tersebut juga dibentuk seperti misi-misi yang dapat diselesaikan oleh peserta didik agar mereka lebih tertantang dalam menggunakan aplikasi Civics Caring Apps," ujarnya.
Sedangkan Mutiara menambahkan, jika menggunakan aplikasi tersebut, kita dapat bertemu dengan tokoh bernama Carly yang akan menjelajahi fitur Berly, Cerly, Vidly, Tesly, Monte serta Testimoni.
"Fitur pertama, Berly (Belajar bersama Carly), berisi materi interaktif terkait nilai-nilai karakter yang seharusnya dimiliki oleh peserta didik," ujarnya.
Kedua, Cerly (Cerita dari Carly), berisi kumpulan dongeng atau cerita rakyat yang mengandung pesan dan moral yang dapat diteladani oleh peserta didik.
Baca Juga: 5 Karakter Seseorang Berdasarkan Bentuk Bibir, Manakah yang Terbaik?
"Ketiga, Vidly (Video dari Carly), berisi tayangan video mengenai keberagaman bangsa dan nilai-nilai toleransi," katanya.
Keempat, Tesly (Tes dari Carly), berisi game edukatif dalam bentuk kumpulan soal yang di dalamnya terdiri dari tingkatan level dengan setiap levelnya mempunyai poin atu nilai sebagai bentuk rewards, agar peserta didik lebih termotivasi.
"Kelima, Monte (Monitoring untuk teman-teman), berisi tentang pernyataan aktivitas yang telah dilakukan oleh peserta didik," ujarnya.
Yang terakhir yaitu Testimoni dari Ayah dan Bunda, berisi tentang tanggapan orang tua atau wali dari peserta didik, terkait Civics Caring Apps.
Baca Juga: Dukung Nasional Is Me, Kemenko PMK Gelar Audiensi Pengembangan Karakter Secara Virtual
"Testimoni ini ditujukan untuk menerima pandangan dan komentar dari orangtua mengenai bagaimana perkembangan peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi Civics Caring Apps," katanya.
Ke depannya, Mutiara dan tim selaku pengembang aplikasi ini berharap dapat terus dikembangkan dengan baik.
"Baik itu dari segi fitur maupun jangkauan target penggunanya agar lebih luas karena aplikasi ini merupakan salah satu solusi pemecahan masalah dari banyaknya kendala yang dialami baik dari peserta didik atau pengajar semasa diberlakukannya pembelajaran daring ini," ucapnya.***
