Ini Link Pendaftaran agar Dapat Dana Sampai Rp500 Juta Program Riset Keilmuan Terapan bagi Dosen

- 26 Juni 2021, 06:49 WIB
Webinar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri bagi Dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV). Program ini didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) lewat skema pendanaan riset terapan.
Webinar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri bagi Dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV). Program ini didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) lewat skema pendanaan riset terapan. /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) meluncurkan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri bagi Dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV).

Program ini didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) lewat skema pendanaan riset terapan. Peluncuran digelar secara daring dan disaksikan ratusan insan vokasi dan mitra dunia usaha dunia industri (DUDI).

Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengungkapkan, program ini disusun guna mendorong riset integratif, kolaboratif, dan multidisiplin untuk meningkatkan kualitas produk riset terapan yang memiliki dampak nyata bagi peningkatan ekonomi dan sosial.

Baca Juga: Ayo Berburu Dana, Kemendikbudristek dan LPDP Luncurkan Program Dana Riset Keilmuan Terapan bagi Dosen

“Tim pengusul harus terdiri dari kolaborasi antara insan vokasi, yakni dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa bermitra dengan insan industri, terutama UMKM, atau organisasi masyarakat sipil,” ujarnya, Rabu lalu 23 Juni 2021.

Adapun tema riset bisa dieksplorasi dari bidang pariwisata, ekonomi kreatif, transportasi, energi baru dan terbarukan, kesehatan, konstruksi, pertanian, kemaritiman, kehutanan, sosial humaniora, atau bidang lainnya, serta pengembangan atau penerapan karya kekayaan intelektual yang dimiliki DUDI atau PTPPV.

“Dengan kerja sama yang solid inilah diharapkan mampu untuk membangun ekosistem riset yang sinergis, bersemangat kemitraan, dan menciptakan riset aplikatif yang mampu menjadi solusi bagi masyarakat dan peningkatan ekonomi,” harap Dirjen Wikan.

Baca Juga: Empat Siswa Alumni KSN 2020 Siap Berkompetisi pada Ajang IOI ke-33 di Singapura, Olimpiade Paling Bergengsi

Menurut Dirjen Wikan, program ini cukup berbeda dari program-program lain, sebab pendanaannya tidak terbatas pada berakhirnya tahun anggaran. “Hal ini membuat periset lebih leluasa dalam melaksanakan risetnya,” kata Dirjen Wikan.

Lebih lanjut, Wikan menegaskan Kemendikbudristek lewat Ditjen Diksi bersama LPDP berkomitmen memberikan persyaratan administratif yang lebih praktis dan simpel, serta lebih mengutamakan hasil riset tersebut.

“Program ini akan berjalan selama 10 bulan dengan dana usulan maksimal Rp500 juta untuk setiap proposal. Adapun total proposal yang nantinya akan didanai adalah sebanyak 51 usulan,” tutur Dirjen Wikan.

Baca Juga: Lebih Baik Akhiri Saja Wacana Presiden 3 Periode, Rifa: Hanya Bikin Gaduh

Terdapat dua skema yang dapat diajukan oleh para pendaftar. Pertama adalah skema A, yakni pengembangan riset terapan dari permasalahan nyata di DUDI dan masyarakat. Keluaran yang diharapkan berupa peningkatan produktivitas, akurasi, efisiensi dan efektivitas.

Riset ini dapat berbentuk produk/model/prototipe/naskah akademik/model tata kelola/usulan kebijakan yang dikembangkan berdasarkan temuan dan/atau masalah di lapangan, baik di DUDI maupun di masyarakat.

Skema kedua adalah skema B, yakni pengembangan riset terapan lanjutan/riset pengembangan yang dikembangkan dari perolehan Kekayaan Intelektual (KI) sebelumnya oleh PTPPV dan/atau DUDI dengan mengacu pada kebutuhan industri dan masyarakat yang memiliki nilai ekonomi dan sosial.

Baca Juga: Euro 2020 Memasuki Babak 16 Besar, Berikut Jadwal Lengkapnya

Peserta program adalah tim yang terdiri atas dosen atau kelompok dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa calon periset (minimal semester lima atau yang sedang melaksanakan tugas akhir/proyek akhir/skripsi).

“Komposisi tim periset sendiri sangat mendorong pendaftar untuk bekerja multidisiplin, yakni terdiri dari beberapa prodi yang berbeda atau dari beberapa PTPPV yang terdiri dari satu prodi yang sama atau beberapa prodi,” ujar Wikan.

Direktur Fasilitas Riset LPDP, Kemenkeu, Wisnu S. Soenarso mengatakan, program ini akan dikelola dengan pola kolaboratif antara LPDP dengan Ditjen Diksi. Ditjen Diksi bertindak sebagai manajer proyek (project manager) mulai dari kegiatan seleksi sampai monitoring evaluasi, sedangkan LPDP akan mendukung penuh dalam pendanaannya.

Baca Juga: Kapan Liga 1 2021 Dimulai? Berikut Jadwal Kompetisi Liga 1 2021-22 Pekan Pertama

Pada akhir acara, Wikan menjelaskan, kesuksesan program ini ada di pundak para insan vokasi sehingga keberadaan pendidikan vokasi bisa dirasakan langsung kemanfaatannya oleh DUDI dan dunia kewirausahaan.

Informasi pendaftaran program dapat diihat melalui laman DI SINI

Daftar mulai 23 Juni hingga 6 Agustus 2021. Para pendaftar tidak perlu langsung mengirim proposal lengkap karena penilaian pertama adalah pada Expression of Interest (EoI).

Proposal riset terapan wajib melampirkan bukti kerja sama dengan mitra DUDI atau organisasi masyarakat sipil terkait pelaksanaan program yang sesuai dengan tema riset. Rincian persyaratan, jadwal, dan proses seleksi lengkap dapat dilihat melalui laman pendaftaran tersebut.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah