Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar 11: Kampus Merdeka Vokasi Integrasikan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Dunia

- 27 Mei 2021, 11:07 WIB
Tangkapan layar Menteri Pendidikan dan kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Kemendikbud Ristek meluncurkan Merdeka Belajar 11
Tangkapan layar Menteri Pendidikan dan kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Kemendikbud Ristek meluncurkan Merdeka Belajar 11 /Kemendikbud/

“Kita menambah kriteria di mana program diploma 3 existing bekerja sama dengan minimal 3 mitra dunia kerja untuk pengembangan kurikulum, pengajar/tenaga ahli, magang/praktikum. Jadi, kita menambah mitranya sebagai kondisi atau syarat untuk menerima bantuan dana kompetitif dari pemerintah,” ujar Nadiem.

Ketentuan lainnya, prodi D3 yang ditingkatkan memiliki akreditasi minimum B/baik sekali, telah menyusun instrumen pengusulan peningkatan Prodi D3 menjadi sarjana terapan, serta mendapatkan izin penyelenggaraan Sarjana Terapan (D4) dari Kemendikbudristek.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi, Ini yang Dilakukan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek

Sementara itu, Dana Padanan (matching fund) Kampus Vokasi dapat digunakan untuk tiga hal, yaitu 1) Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), 2) Hilirisasi produk riset terapan, dan 3) Startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT) merupakan perwujudan pusat penelitian dan pengembangan dunia kerja, termasuk penguatan kurikulum di pendidikan tinggi vokasi. Sistem pendanaan yang diterapkan untuk pengembangan PUT adalah pendanaan 3 banding 1 secara cash atau in-kind.

“Pusat Unggulan Teknologi akan membantu memecahkan permasalahan di dunia kerja seperti mengembangkan inovasi teknologi dan mengembangkan produk maupun jasa di dunia kerja,” terang Nadiem.

Baca Juga: Upaya Peningkatan Daya Saing Mahasiswa, Ditjen Diksi Keluarkan Lima Formula Program Vokasi

Selanjutnya, hilirisasi produk riset terapan bertujuan untuk membuat semakin banyak produk penelitian terapan pada pendidikan tinggi vokasi yang membantu mengatasi masalah spesifik yang dihadapi masyarakat atau dunia kerja, atau pun yang bisa mulai dikomersialisasi. Sistem pendanaan untuk hilirisasi produk riset terapan adalah satu banding satu secara cash dan/atau in-kind.

Sedangkan startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja bertujuan untuk menumbuhkembangkan bisnis berbasis iptek dan wirausaha pada Pendidikan Tinggi Vokasi untuk mendorong terbentuknya startup company sebagai bisnis berbasis iptek dan wirausaha.

Adapun skema pendanaan untuk pengembangan start-up kampus vokasi adalah satu banding satu secara cash dan/atau in-kind. “Kita ingin mendorong semangat entrepreneurship di kampus vokasi,” kata Nadiem.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah