BPPMPV Seni dan Budaya Dorong Pengenalan Vokasi ke Tengah Masyarakat

- 10 Mei 2021, 05:30 WIB
Tangkapan layar sosialisasi pendidikan vokasi yabg dilakukan Kemendikbud sebagai rangkaian Hardiknas 2021, belum lama ini.
Tangkapan layar sosialisasi pendidikan vokasi yabg dilakukan Kemendikbud sebagai rangkaian Hardiknas 2021, belum lama ini. /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG-  Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Pendidikan Vokasi dalam Kebijakan Merdeka Belajar”. Acara yang digagas untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini, dikatakan Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Sarjilah, menjadi salah satu upaya penguatan pendidikan vokasi agar semakin dikenal khalayak luas.

“Tentunya kegiatan ini sebagai salah satu upaya-upaya kita untuk memahamkan diri terkait dengan pendidikan-pendidikan kejuruan,” ujarnya dalam sambutan yang disampaikan secara daring, Sabtu, 8 Mei 2021.

Dalam webinar ini, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Warsito, mengemukakan pendapatnya. Menurut dia, transformasi industri 4.0 sudah sangat dekat dengan peradaban manusia saat ini sebagaimana perkembangan yang terjadi di dunia industri.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi, Ini yang Dilakukan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek

Menyikapi kondisi ini, Warsito berpendapat bahwa sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni mutlak harus dipenuhi. “Literasi data, literasi teknologi, bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi sesama, dan seterusnya ini juga bagian dari parameter SDM,” jelasnya.

Warsito melanjutkan bahwa harus ada penambahan kompetensi bahasa internasional pada SDM di Indonesia. Ia yakin, industri maju yang sering melalui aktivitas dengan dunia internasional, sangat membutuhkan kemahiran berbahasa untuk berkomunikasi.

“Terkadang kita merasa agak bodoh hanya karena faktor bahasa, kurang mampu berbahasa inggris misalkan, sehingga merasa minder, kita sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, maka di manapun nanti harus ada (kemampuan) minimal yang berkaitan dengan (penguasaan) bahasa internasional, Itu salah satu modal utama kita di era industri 4.0 dan tatanan sosial 5.0 saat ini," lanjutnya.

Baca Juga: Upaya Peningkatan Daya Saing Mahasiswa, Ditjen Diksi Keluarkan Lima Formula Program Vokasi

Dalam intervensinya, Warsito menyampaikan, pada era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, pendidikan vokasi memegang peranan penting dalam penyiapan sumber daya manusia yang tangguh (analis, adaptif dan reaktif). Kompetensi yang terkait dengan Big Data dan Artificial Intelligence ini penting bagi SDM, sebagai jembatan antara ruang fisik dan dunia maya.

Selain Warsito, CEO PT. Timboel Raharjo, Timbul Raharjo menyampaikan materi tentang dunia industri seni kriya di Yogyakarta. Dalam penjelasannya, Timbul menekankan bahwa kriya diciptakan atas dasar kebutuhan manusia melalui intuisi dan daya kreatif untuk mengeksplorasi bahan dan proses sampai terciptalah produk tertentu.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah