Belum Boleh Ada Ekskul di Sekolah Tatap Muka Juli 2021, Mendikbud: 2 Bulan Tidak Boleh Nongkrong di Kantin

- 31 Maret 2021, 08:05 WIB
Siswa SMP Negeri 13 Solo mencuci tangan saat mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, Kamis 18 Maret 2021).
Siswa SMP Negeri 13 Solo mencuci tangan saat mengikuti simulasi Pembelajaran Tatap Muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, Kamis 18 Maret 2021). /Antara Foto/Maulana Surya/ANTARA FOTO

JURNAL SOREANG – Kemendikbud terus melakukan akselerasi terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Mendikbud Nadiem Makarim, berkata  nantinya tidak diperbolehkan adanya kegiatan selain pembelajaran.

Pernyataan tersebut Nadiem sampaikan pada pengumuman Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Surat tersebut dikeluarkan oleh Mendikbud, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Agama (Menag) terkait Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Di dua bulan pertama tidak diperbolehkan adanya aktivitas di kantin, tidak ada olahraga dan ekskul, dan kegiatan lainnya selain pembelajaran,” ucap Mendikbud Nadiem Makarim, sebagaimana dikutip JurnalSoreang.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Kemendikbud RI, Rabu, 31 Maret 2021.

Melalui SKB Empat Menteri ini, pemerintah mendorong akselerasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini juga sejalan dengan akselerasi pelaksanaan vaksinasi yang terus digencarkan oleh pemerintah.

“Maksimal 18 peserta didik per kelas (50 persen dari jumlah biasanya). Artinya, pihak sekolah bebas memilih. Tetapi, setelah vaksinasi sudah selesai, sekolah tersebut harus memulai menyediakan opsi (PTM) ini,” ujar Nadiem.

Baca Juga: Dorong Akselerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Pemerintah Umumkan Keputusan Bersama Empat Menteri

Baca Juga: Bingung Selalu Ditanya Soal Sekolah Tatap Muka, Mendikbud: Sejak Januari Sudah Diperbolehkan

Nadiem menuturkan, pembelajaran tatap muka terbatas ini bisa dilakukan secara bertahap. Bergantung kepada sekolah sebagai penyelenggara PTM. “Mau dibagi dua, tiga grup itu diskresi masing-masing sekolah,” ucapnya.

Mantan CEO Gojek ini kemudian menegaskan protokol kesehatan harus tetap diterapkan pada saat pembelajaran tatap muka terbatas. Nadiem menekankan, sistem PTM jauh berbeda dengan sekolah pada saat sebelum pandemi.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x