Sudah Waktunya PTKIN Seperti UIN Sunan Gunung Djati Go Internasional

- 31 Maret 2021, 07:02 WIB
Wakil Rektor UIN SGD bidang kerja sama Prof. Dr. Hj.  Ulfiah saat rakor bidang kerjasama agar PTKIN go internasional.
Wakil Rektor UIN SGD bidang kerja sama Prof. Dr. Hj. Ulfiah saat rakor bidang kerjasama agar PTKIN go internasional. /HUMAS UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) jangan sampai tertinggal dengan perguruan tinggi lain dalam kerja sama dengan kampus luar negeri. Hal itu sebagai upaya peningkatan mutu PTKIN sskaligus promosi Islam moderat di Indonesia.

Hal itu dikatakan Rktor UIN Sunan Gunung Djati (SGD), Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si saat membuka acara Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berlangsung di Novotel Hotel dan Resort Bandung dari  29-31 Maret 2021.

Pemateri rakor adalah Prof. Dr. H. M. Ali Ramdhani, S.TP., MT (Dirjen Pendidikan Islam Kemenag), Prof. Dr. Suyitno, M.Ag (Direktur PTKI), Drs. M. Mudhofir, M.Si (Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kemenag), Prof. Dr. Ardi Marwan (Atikbud Berlin Jerman), dan  Prof. Achmad Ubaidillah, MA., Ph.D (Atikbud Riyadh).

Selain itu, Prof. Dr. Bambang Suryadi (Atikbud KBRI Cairo Mesir), Ahmad Fachmi Sulthon (Counsellor KBRI Alger), Muhammad Adib Abdushomad, M.Ag., Ph.D (Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Dirjen Pendis).

Rektor menegaskan untuk menjadikan PTKIN sebagai destinasi pendidikan Islam dunia harus dimulai dari peningkatan, penguatan bidang kerjasama dan kelembagaan di dalam dan luar negeri, sampai ikut terlibat aktif untuk menciptakan perdamaian dunia melalui agen moderasi beragama yang ada di kampus Islam.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Dirikan Kampus II Politeknik Manufaktur di Majalengka

Baca Juga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SGD Layaknya Bayi Merah, tapi Dipaksa Berlari

"Jadilah agen untuk menyebarkan moderasi beragama perspektif PTKIN. Caranya dengan menyebarluaskan sikap moderasi beragama, sehingga kedamaian dunia akan tercipta. Hal ini harus menjadi misi membangun program kerjasama dan penguatan lembaga di dalam dan luar negeri," tegasnya.

Dengan memiliki komitmen bersama untuk sama-sama bekerja dan melakukan kerjasama kehadiran PTKIN harus menjadi solusi atas ketertinggalan pendidikan di dunia Islam.

"Untuk lingkungan PTKIN tidak ada perbedaan, persaingan antara STAIN, IAIN, UIN karena persaingan kita dari luar dan semuanya saudara dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Oleh karenanya, jadikan PTKIN untuk solusi kebangsaan melalui moderasi beragama, mudah-mudahan ikhtiar bersama ini memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia," paparnya.

Baca Juga: Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Gagas Desa Cerdas di 4 Desa Kabupaten Garut, Ini Penjelasannya

Baca Juga: DPR Nilai Program Vaksinasi Berbayar atau Gotong Royong Belum Jelas

Dalam konteks implementasi Mereka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), keberadaan kerjasama dan pengembangan lembaga ini diharapkan dapat membuka peluang untuk meningkatkan kuantitas lulusan, sehingga mampu melahirkan sarjana berkualitas.

Baca Juga: Rektor UIN SGD Berikan Beasiswa Pendidikan kepada Hafidz Quran 30 Juz dan Wisudawan Tak Bertoga

Baca Juga: FEBI UIN SGD Buat Inovasi Pada Lulusan Perdana

Sementara Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama PTKIN, Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si menyampaikan kegiatan ini diikuti 70 peserta yang terdiri dari wakil Rektor bidang kerjasama, internasional office, Dekan, Kepala Biro, Koordinator di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

"Kegiatan ini dilandasi bidang kompetensi dosen untuk meningkatkan wawasan, kualitas kelembagaan dan kerjasama. Jumlah yang mengikuti rakor ini 70 orang terdiri dari Wakil Rektor bidang kerjasama, IO, sehingga terjadi persamaan persepsi untuk peningkatan wawasan, penguatan jejaring kerja sama. Menghadirkan narasumber dari Jerman, Riyadh, Mesir, Alger," jelasnya.

Keberadaan mahasiswa luar negeri diharapkan data menjadi duta ambassador untuk destinasi pendidikan Islam dunia. Ketika diservis dengan pelayanan terbaik, mahasiswa asing jadi dutanya.

Baca Juga: Awal Ramadhan 2021 Diperkirakan Seragam, LAPAN: Jatuh Pada Tanggal 13 April

Baca Juga: Ini Dia Program 99 Hari Kerja Bupati Bandung Terpilih Setelah Dilantik

"Karena jika ingin melihat kualitas PT salah satunya dilihat dari berapa banyak jumlah mahasiswa asing, MoU dan networking dengan PT di luar negeri, yang dapat berimplikasi pada arus ada kerja nyata, bukan hanya berhenti pada dokumen MoU," ujarnya.

Sedangkan  Prof. Dr. Ardi Marwan Atikbud dari Jerman yang menginformasikan bahwa kampus di Jerman sangat otonom dan terbuka untuk kerjasama, namun penting dibangun komunikasi dengan Guru Besar yang otoritatif untuk program atau skema beasiswa dsb," jelasnya.

"Perlunya website PTKIN diinternasionalisasikan karena  pintu masuk mengenal PTKIN Indonesia. Banyak hal disampaikan terkait peluang kerjasama dengan DAAD dan bahkan jika sudah ready dan situasi kondusif bisa dilanjutkan kunjungan ke beberapa kampus di Jerman," pungkasnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah