Para Siswa Madrasah dan Pesantren Zaman 'Now' Juga Harus Punya Kemampuan 'Computational Thinking'

- 17 Februari 2021, 06:55 WIB
Dirjen Pendidikan Islam Kemenavg, Prof. Dr. M. Ali Ramdani menekankan pentingnya penguasaan computational thinking di pesantren dan madrasah.*
Dirjen Pendidikan Islam Kemenavg, Prof. Dr. M. Ali Ramdani menekankan pentingnya penguasaan computational thinking di pesantren dan madrasah.* /HUMAS UIN SGD/

Pembicara lainnya Dr. Yana Aditia Gerhana, S.T., M.Kom yang memaparkan “Pengenalan Computational Thinking dan Informatika”, serta Nur Lukman ST., M.Kom yang memperkenalkan “Bebras, Bebras Challange, dan Gerakan PANDAI”.

Prof. Chaerul mengatakan,
menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di era transformasi digital menjadi salah satu dasar pentingnya CT untuk peserta didik.

“CT sebagai pola berfikir sistematis dalam problem solving menjadi akselerasi berfikir untuk menguasai masa depan, karena itulah perlu segera bergerak men-CT-kan Madrasah dan Pontren, khususnya di Jawa Barat, yang memiliki potensi luar biasa,” paparnya.

Baca Juga: Ini Hikmah Harus Isolasi Mandiri Akibat Covid-19 Menurut Kepala Kanwil Kemenag Jabar

Sedangkan Dindin Nasrudin mengatakan, respon dunia pendidikan di era Industri 4.0 dan Society 5.0 tidak hanya 4 C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication), tetapi sekarang bertambah 2 C.

"Yaitu Computational Thinking dan 1 C lagi adalah Character," katanya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah