Rifa Anggyana Raih Penghargaan Guru Berprestasi dari Gubernur Jawa Barat

- 21 Desember 2020, 15:04 WIB
Guru honorer SMAN 1 Bandung, Rifa Anggyana (kanan) saat menerima penghargaan Bangkit Award sebagai guru berprestasi yang diserahkan Wagub Jabar, Uu Ruzwanul Ulum.
Guru honorer SMAN 1 Bandung, Rifa Anggyana (kanan) saat menerima penghargaan Bangkit Award sebagai guru berprestasi yang diserahkan Wagub Jabar, Uu Ruzwanul Ulum. /istimewa/

JURNAL SOREANG- Menjadi guru berprestasi adalah suatu kebanggaan bagi setiap guru yang telah mengabdikan dirinya bertahun-tahun di dunia pendidikan.

Setelah enam tahun mengajar di berbagai sekolah, Senin, 21 Desentralisasi 2020, di Gedung New Majestic Bandung, guru honorer, Rifa Anggyana mendapatkan kebanggaan itu.

Guru yang mengajar di SMAN 1 Bandung ini mendapatkan itu memperoleh Bangkit Award 2020 dan menerima Anugerah Guru Berprestasi se-Jawa Barat dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam peringatan Hari Bela Negara tingkat Jawa Barat Tahun 2020.

Baca Juga: Meski Masih Balita, Organisasi Ini Bertahan dan Tetap Aktif di Saat Pandemi

Pada Bangkit Award 2020 ini, Gubernur Jawa Barat memberikan penganugerahan Video Cinta Pancasila Terbaik dan Guru Berprestasi yang diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzwanul Ulum.

"Bagi saya, penghargaan ini adalah suatu motivasi untuk terus berbenah dir menjadi pendidik yang lebih bermanfaat bagi peserta didik dalam berbagai hal," ujar Rifa yang juga pembina Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jabar.

Menurut dia, tugas guru di kelas bukan hanya mentransfer ilmu kepada para muridnya, tapi seorang guru harus bisa juga mentransfer keteladanan, akhlak, dan motivasi.

 Baca Juga: McTominay dan Fernandes Cetak Brace ke Gawang Leeds, MU Kembalikan Keangkeran Old Trafford

"Jika seorang guru mengajar hanya berorientasi kepada transfer ilmu, maka Mbah Google pun lebih pintar dari guru karena di sana berisi berbagai pengetahuan yang luas. Justru, transfer keteladanan dan akhlaklah yang tidak dimiliki Mbah Google dan guru harus mengisinya di kelas," ujarnya.

Hal tersebut melatarbelakangi Rifa Anggyana untuk membahas pengalaman terbaik tentang pendidikan karakter di sekolah.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, Rifa memaparkan peran penting organisasi ekstrakurikuler keagamaan dalam meningkatkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Rifa meyakini bahwa IRMA yang didirikannya pada 18 Desember 2017 mampu mendukung program pemerintah dalam penguatan pendidikan karakter.

Baca Juga: Inilah Perjuangan Guru yang Puluhan Tahun Jalan Kaki ke Sekolah

"Berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya dalam 'best practice' sebagai salah satu syarat mendapatkan penghargaan ini, IRMA telah terbukti dapat menumbuhkan nilai-nilai religius, nasionalis, mandiri, integritas, dan gotong royong kepada para remaja masjid sekolah di Jawa Barat," katanya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah