Provinsi Ini Juara Umum Ajang Kompetisi Penelitian Siswa

10 November 2020, 19:57 WIB
DIY menjadi juara umum dalam kompetisi peneliti muda di Bandung /HUMAS Kemendikbud/

 

JURNAL SOREANG- Provinsi Yogyakarta meraih juara umum Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) tahun 2020. Pada perhelatan yang dimulai sejak 2 November 2020.

Yogyakartaberhasil meraih dua emas, satu perak, kima perunggu, dan dua penghargaan khusus, yaitu Apresiasi Tema Termenarik dan Apresiasi Tema Terkini.

Tema KoPSI tahun ini adalah “Pemanfaatan dan Pengembangan Potensi dalam Rangka Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal”. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paudasmen), Kemendikbud, Jumeri mengapresiasi, dalam situasi pandemi Covid-19 ini para peserta tetap bersemangat menghasilkan karya-karya inovasi penelitian dalam pemanfaatan dan pengembangan potensi, serta optimalisasi sumber daya lokal bagi daerahnya.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Aplikasi EDS terkait Covid-19

“Kalian menempatkan diri bahwa posisi peneliti menjadi amat penting dalam menemukan solusi permasalahan global yang sedang mendera. Sungguh luar biasa,” tutur Jumeri dalam pernyataannya, Selasa, 10 November 2020.

Senada dengan itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayasi mengatakan, KoPSI tidak ekadar kompetisi penelitian siswa tingkat SMA/MA, melainkan juga sarana untuk memupuk motivasi agar para peneliti muda dari daerah bisa berkiprah lebih baik.

"Sebagai salah satu rangkaian acara, KoPSI menggagas workshop meneliti itu seru yang menghadirkan beberapa narasumber dan motivator salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo," ujarnya.

Baca Juga: Sebanyak 60 Persen Guru Masih Gaptek. Nah Lho.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan semangat pantang menyerah dan wawasan penelitian, khususnya di masa pandemi bagi para finalis KoPSI.

"Diharapkan ke depannya menjadi peneliti muda Indonesia yang mampu menggerakkan potensi daerahnya sendiri melalui riset dan inovasi, meningkatkan nilai tambahnya sehingga daerahnya pun memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi,” jelas Asep.

Juri lomba bidang fisika terapan, dan rekayasa (FTR), Wahyu Sri Utomo mengatakan, meski diselenggarakan secara daring, secara keseluruhan proses penjurian tidak menemui kendala
berarti.

Baca Juga: Minggu Depan 2 Kepala Daerah Akan Ditahan KPK: 1 Bupati, 1 Walikota

“Berkat kerja keras panitia, penyelenggaraan lomba telah ditunjang dengan keandalan sistem jaringan yang sangat menentukan berjalannya proses penilaian,” katanya.

Penilaian juri diatur melihat aspek latar belakang (15 persen), rumusan masalah (20 persen), metode penelitian (20 persen), kedalaman analisis (25 persen), potensi aplikasi (10 persen), dan kaidah penulisan (10 persen).

Baca Juga: Jokowi: Harus! 2025 Semua Tanah di Indonesia Sudah Bersertifikat, Termasuk Lahan Tempat Ibadah

"Selanjutnya, terdapat dua tahapan final KoPSI yaitu pameran daring (poster) dan wawancara daring, Ketika wawancara, kami menilai pemahaman siswa serta keterampilan mereka menyampaikan isi penelitiannya,” ungkap Wahyu. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler