Hampir Setengah Triliun Dana Pemerintah Dikucurkan untuk SMK Pusat Keunggulan, Ini Penjelasannya

27 Maret 2024, 09:24 WIB
Ilustrasi SMK. Presiden Joko Widodo meninjau proses pembelajaran yang berlangsung di SMK Negeri 5 Padang, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada Rabu, 25 Oktober 2023. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur SMK Kemendikbudristek, Wardani Sugiyanto, menyampaikan saat ini sebanyak 1.850 SMK Pusat Keunggulan telah difasilitasi dalam pengembangan yang bermuara pada tiga perubahan pola pikir, yaitu kepemimpinan kepala sekolah, kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha dan dunia industri, dan penyerapan tamatan.

Pada tahun 2024 ini, sebagai pengembangan dan penajaman program, SMK Pusat Keunggulan akan difokuskan pada pengembangan SDM, yaitu kepala sekolah, guru, dan pengawas.

"Salah satunya adalah bagaimana kepala sekolah dapat berperan sebagai CEO yang mampu memimpin dan mengelola satuan pendidikan dengan basis kolaborasi bisnis dan pembelajaran,” ujar Wardani dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk “SMK Semakin Hebat dan Berdampak” yang disiarkan melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI, pada Kamis 21 Maret 2024.

 

Kemudian terkait penyelarasan dunia usaha dan dunia industri, lanjut Wardani, salah satu hal yang akan diperkuat adalah sinkronisasi kurikulum.

“Dulu kurikulum hanya sebatas mendapat pengesahan dari industri. Namun kini dengan adanya sinkronisasi, kurikulum sekolah akan dipandu sesuai kebutuhan dan permintaan industri. Kebutuhan tersebut kami rumuskan bersama untuk mencapai sertifikasi kompetensi yang sejalan dengan industri,” jelasnya.

Di samping itu, Kemendikbudristek juga memiliki program Skema Pemadanan Dukungan (matching fund) yang dapat menarik minat industri untuk meningkatkan dukungan kepada SMK yang menjadi mitranya.

Baca Juga: SMK Pusat Keunggulan Tingkatkan Relevansi Pendidikan dengan Dunia Industri, Berikut Penjelasannya

Pada program SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan, Kemendikbudristek memadankan investasi industri dengan nilai serupa (1:1), sehingga dampak terhadap penguatan pembelajaran berbasis industri akan semakin besar.

“Di tahun 2022, kita mendapat dana pemadanan dukungan dari industri senilai Rp439 miliar, kemudian di tahun 2023 hampir Rp300 miliar. Melihat potensinya yang cukup tinggi, langkah selanjutnya adalah memperkuat teaching factory. Kami pun memfasilitasi kerja sama dengan Direktorat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Kementerian Dalam Negeri, untuk melakukan pendampingan agar SMK-SMK negeri ini memiliki sertifikat BLUD,” ujar Wardani.

Adapun bentuk pemadanan dukungan dari industri terdiri in cash dan in kind. Dukungan in cash atau bantuan dalam bentuk tunai dapat berupa peralatan pembelajaran, sarana dan prasarana, gedung, dan teaching factory.

 

Sedangkan dukungan in kind atau fasilitas dapat berupa pelatihan bagi guru, praktisi mengajar di satuan pendidikan, bantuan sinkronisasi kurikulum, penerimaan guru magang, dan sertifikasi kompetensi bagi guru.

Sementara itu, dari sisi Kemendikbudristek akan memberikan dukungan dalam bentuk penguatan implementasi Kurikulum Merdeka.

“Kami memfasilitasi agar SMK Pusat Keunggulan ini menjadi rujukan bagi SMK lain dalam implementasi Kurikulum Merdeka, seperti bagaimana berfungsinya komunitas belajar, saling berbagai praktik baik, bagaimana satuan pendidikan menyelenggarakan seri webinar, hingga pembuatan modul video pembelajar yang diunggah di Platform Merdeka Mengajar (PMM),” tutur Wardani.

Baca Juga: Menutup Business Matching 2024, Ternyata Kursi KA Eksekutif dan Peralatan Rumah Sakit Dibuat Siswa SMK

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang SMK, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, Ariswan, membagikan praktik baik program SMK Pusat Keunggulan di wilayahnya. Ia menyampaikan, kegiatan pembelajaran SMK Pusat Keunggulan di Sumatra Barat telah menerapkan project-based learning dengan sistem blok penuh, yang didukung oleh industri sebagai quality control terhadap produk atau jasa yang mereka hasilkan. Pembelajaran berbasis projek tersebut dilaksanakan di teaching factory dengan peralatan yang sesuai dengan standar industri, di mana sebagian besar adalah bantuan dari program pemadanan dukungan.

Di bidang pariwisata, ada tiga SMK Pusat Keunggulan yang mengelola teaching factory mereka dengan luar biasa. Salah satunya adalah SMK Negeri 9 Padang, dengan teaching factory berupa education hotel (edotel) yang memiliki 21 kamar dan 2 ruang rapat.

"Tingkat huniannnya mencapai rata-rata 60 persen, dan pada bulan-bulan tertentu hingga 100 persen. Mereka pun bekerja sama dengan biro perjalanan yang sudah terdaftar melalui Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA),” ujar Ariswan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler