Ingin Dapat Bantuan Program Kecakapan Kerja dan Wirausaha? Berikut Link yang Bisa Diakses

3 Maret 2024, 16:32 WIB
Ilustrasi kursus program kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha /Dian Effendi/

JURNAL SOREANG - Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nahdiana, beberapa waktu lalu di Jakarta menyatakan, pihaknya akan fokus untuk mendukung pengembangan kompetensi peserta didik kursus dan pelatihan serta instrukturnya.

"Mental peserta didik kursus perlu dibentuk, ditumbuhkan jiwa mandiri dan kreatifnya sebagai wirausahawan sukses ataupun tenaga kerja yang kompeten di bidangnya nanti melalui program-program Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat),” kata Nahdiana.

Nahdiana merupakan Direktur Kursus dan Pelatihan yang baru. Ia dilantik sebagai pucuk pimpinan di Ditsuslat pada 31 Januari 2024 menggantikan direktur sebelumnya, Wartanto, yang purna tugas.

 

Sebagai program unggulan, Ditsuslat kembali membuka dua program prioritasnya, yaitu program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Guna memaksimalkan kedua program unggulan tersebut, Ditsuslat akan mendorong peningkatan dan pembaruan kompetensi instruktur agar peserta didik mendapat pelatihan yang tepat.

Direktur Nahdiana mengatakan peningkatan dan pembaharuan kualitas instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP) merupakan salah satu kunci penting keberhasilan penyelenggaraan program PKK dan PKW agar bisa menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Lembaga Kursus dan Pelatihan Jadi Akademi Komunitas

“Peningkatan juga pembaruan kompetensi instruktur ini kita dorong agar peserta didik juga mendapat pelatihan yang tepat karena kompetensi keterampilan yang diberikan kepada peserta didik itu harus tepat sasaran dan tepat kebutuhan,” kata Nahdiana.

Lebih lanjut, Nahdiana mengatakan peningkatan dan pembaruan kompetensi instruktur juga diperlukan, mengingat urgensi program PKK maupun PKW dalam memberikan kompetensi anak-anak Indonesia, terutama anak-anak usia sekolah tidak sekolah agar tetap bisa bersaing di dunia kerja atau mandiri menjadi perintis usaha.

“Kami titip anak-anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) ini, agar dapat dididik dan dilatih, mendapatkan keterampilan dan pendidikan karakter, sehingga memiliki kompetensi yang sesuai industri, dan tetap melekatkan Profil Pelajar Pancasila dalam dirinya,” ujar Nahdiana.

 

Oleh karena itulah, Ditsuslat, lanjut Nahdiana, terus mendorong sinergitas antara instruktur dengan mitra industri agar semakin kuat untuk memaksimalkan program PKK dan PKW.

Sebagai informasi, program PKK dan PKW telah dibuka sejak Januari 2024. Dengan masih menarget anak usia sekolah tidak sekolah dan tidak bekerja di bawah 25 tahun, program ini ditargetkan menjangkau lebih banyak peserta didik.

Untuk program PKK sebanyak 51.939 peserta didik dan program PKW sebanyak 23.637 peserta didik.

Baca Juga: Direktorat Kursus dan Pelatihan Perkuat Programnya, Berikut Tujuannya untuk Generasi Indonesia

Informasi kedua program bantuan pemerintah ini dapat diakses

KLIK DI SINI .

Selain program PKK dan PKW, program-program reguler lainnya masih terus dilanjutkan, seperti program Bantuan Pemerintah (Banper) untuk Ujian Kompetensi.

Tahun ini, program Banper untuk Uji Kompetensi menargetkan 900 peserta didik yang mendapatkan sertifikasi dengan mengikuti ujian kompetensi.

Tak hanya itu, terdapat pula program Penilaian Kinerja untuk LKP yang tahun ini kembali ditawarkan kepada 100 LKP untuk mengikuti penilaian kinerja agar mendapatkan standarisasi LKP dari Kemendikbudristek.

 

Dalam memperkuat dan memperluas sasaran, program-program inovasi Ditsuslat pun terus dilanjutkan. Contohnya adalah program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan Program Akademi Komunitas.

Sampai akhir tahun, Ditsuslat menargetkan 3.500 lulusan, instruktur, dan pengelola kursus dan pelatihan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur RPL.

Kemudian, dalam Program Akademi Komunitas tahun ini ditargetkan akan ada 20 LKP yang bertransformasi menjadi Akademi Komunitas.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler