Lantik Direktur Baru, Berikut Fokus Utama Program Kerja Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek

3 Maret 2024, 16:13 WIB
Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nahdiana, /Antara/Laily Rahmawaty/

JURNAL SOREANG— Kursus dan pelatihan memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan kompetensi anak-anak Indonesia, terutama bagi anak-anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) agar dapat mandiri dan bersaing di dunia kerja.

Konsistensi pengembangan kursus dan pelatihan tidak hanya mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, tetapi juga mampu mendukung laju ekonomi dan perbaikan kualitas hidup mereka.

Berkaitan dengan hal tersebut, relevansi kompetensi instruktur harus diperkuat agar program-program kursus dan pelatihan semakin berdampak pada masyarakat.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nahdiana, beberapa waktu lalu di Jakarta.

“Kami akan fokus untuk mendukung pengembangan kompetensi peserta didik kursus dan pelatihan serta instrukturnya. Mental peserta didik kursus perlu dibentuk, ditumbuhkan jiwa mandiri dan kreatifnya sebagai wirausahawan sukses ataupun tenaga kerja yang kompeten di bidangnya nanti melalui program-program Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat),” kata Nahdiana.

Nahdiana merupakan Direktur Kursus dan Pelatihan yang baru. Ia dilantik sebagai pucuk pimpinan di Ditsuslat pada 31 Januari 2024 menggantikan direktur sebelumnya, Wartanto, yang purna tugas.

Baca Juga: Kursus Make Up Artist (MUA) Jadi Peluang Menjanjikan Generasi Muda, Tertarik?

Sebagai direktur baru, Nahdiana melihat banyak sekali capaian-capaian positif yang telah diraih Ditsuslat selama ini. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi kinerja Direktur Kursus dan Pelatihan sebelumnya yang telah berhasil membuat perubahan positif, salah satunya adalah digitalisasi seluruh proses kerja program di Ditsuslat.

Digitalisasi tersebut, lanjut Nahdiana, membuat program-program Ditsustat berjalan jauh efektif dan efisien.

Direktur Wartanto, menurut Nahdiana, juga berhasil menginisiasi program-program inovasi lainya, seperti Program Akademi Komunitas LKP dan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau untuk LKP.

Dengan berbagai program tersebut, Nahdiana bertekad untuk terus melanjutkan program-program unggulan Ditsulat sebagai upaya transformasi yang terus menerus terhadap pendidikan kursus dan pelatihan agar semakin berdampak kepada masyarakat.

 

Sebagai program unggulan, Ditsuslat kembali membuka dua program prioritasnya, yaitu program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

Guna memaksimalkan kedua program unggulan tersebut, Ditsuslat akan mendorong peningkatan dan pembaruan kompetensi instruktur agar peserta didik mendapat pelatihan yang tepat.

Direktur Nahdiana mengatakan bahwa peningkatan dan pembaharuan kualitas instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP) merupakan salah satu kunci penting keberhasilan penyelenggaraan program PKK dan PKW agar bisa menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan e-Sertifikat Kompetensi untuk Alumni Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

“Peningkatan juga pembaruan kompetensi instruktur ini kita dorong agar peserta didik juga mendapat pelatihan yang tepat karena kompetensi keterampilan yang diberikan kepada peserta didik itu harus tepat sasaran dan tepat kebutuhan,” kata Nahdiana.

Lebih lanjut, Nahdiana mengatakan, peningkatan dan pembaruan kompetensi instruktur juga diperlukan, mengingat urgensi program PKK maupun PKW dalam memberikan kompetensi anak-anak Indonesia, terutama anak-anak usia sekolah tidak sekolah agar tetap bisa bersaing di dunia kerja atau mandiri menjadi perintis usaha.

“Kami titip anak-anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) ini, agar dapat dididik dan dilatih, mendapatkan keterampilan dan pendidikan karakter, sehingga memiliki kompetensi yang sesuai industri, dan tetap melekatkan Profil Pelajar Pancasila dalam dirinya,” ujar Nahdiana.

 

Oleh karena itulah, Ditsuslat, lanjut Nahdiana, terus mendorong sinergitas antara instruktur dengan mitra industri agar semakin kuat untuk memaksimalkan program PKK dan PKW.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler