Hari Keempat Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 Ternyata Bahas Juga Pengembangan Pariwisata

1 November 2023, 13:38 WIB
Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 menghadirkan sejumlah pidato kebudayaan yang memantik pemikiran-pemikiran untuk merumuskan persoalan Indonesia saat ini. /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG– Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 menghadirkan sejumlah pidato kebudayaan yang memantik pemikiran-pemikiran untuk merumuskan persoalan Indonesia saat ini.

Dalam acara pidato kebudayaan hari keempat KKI 2023 yang bertajuk "Strategi Pariwisata Berbasis Tata Kelola Kebudayaan,” Pendiri Pusat Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB), Myra P. Gunawan, mengemukakan beragam pandangan dan strategi terkait pentingnya pariwisata nusantara sebagai kendaraan untuk pemajuan kebudayaan Indonesia.

"Pariwisata Nusantara tidak hanya untuk dikonsumsi, tetapi harus dilandasi oleh pendekatan edukatif yang memungkinkan wisatawan memahami dan menggunakan produk budaya setempat," tegas Myra di Jakarta, Kamis 26 Oktober 2023.

 

Ia pun menyoroti pentingnya perlindungan dan pemanfaatan kekayaan alam dan budaya secara berkelanjutan, yang dapat menjadi sumber daya untuk mendukung pemajuan kebudayaan tanah air.

Dalam pidatonya, Myra mengungkapkan peran penting pendidikan dan ekonomi dalam mengembangkan pariwisata Nusantara.

"Pariwisata Nusantara memainkan peran penting dalam pemajuan budaya, persatuan bangsa, dan cinta tanah air. Oleh karena itu, diperlukan literasi wisatawan yang lebih baik serta kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan dan kebudayaan yang menjadi tujuan pariwisata," katanya.

Baca Juga: Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 Resmi Ditutup, Berikutnya Rekomendasinya

Di sisi lain, Myra memaparkan urgensi adanya perubahan pola pikir terkait upah pekerja sektor pariwisata yang masih rendah.

Menurutnya, pariwisata bukan hanya kendaraan ekonomi semata, tetapi juga menjadi kendaraan untuk mendorong pelestarian lingkungan.

Di akhir pidatonya sebagai bentuk tindak lanjut, Myra menegaskan pentingnya kerja sama antarkementerian atau lembaga dengan peran yang jelas dalam mengembangkan pariwisata Nusantara.

Ia menekankan perlunya transformasi dalam pendekatan pariwisata, yang tidak hanya berlandaskan sumber daya alam tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi, guna mencapai keberlanjutan dan pemajuan kebudayaan.

 

"Kita memasuki era di mana pariwisata bukan lagi sekadar industri, melainkan menjadi bagian dari upaya pemajuan budaya dan persatuan bangsa.

Dengan semangat ini, diharapkan pariwisata Nusantara akan terus menjadi jembatan menuju pemahaman dan kekaguman terhadap kekayaan budaya Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, yang juga tidak kalah menarik di hari keempat KKI 2023 adalah diskusi mengenai “Melindungi Budaya, Mengembangkan Pariwisata” bersama Manajer Yayasan Bambu Lestari, Nurul Firmansyah dan Pakar Arkeologi Publik, Daud Aris Tanudirjo.

Manajer Yayasan Bambu Lestari, Nurul Firmansyah, dengan penuh semangat menegaskan, "Agroekologi bambu harus ditempatkan sebagai strategi pemberdayaan masyarakat, membangun pasar berbasis ekologi, dan membuka kampus bambu untuk memperkuat budaya dan kearifan lokal."****

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler