Dosen Sastra Arab Unpad Jadi Penerjemah Ceramah Syekh Muhammad Ath-Thuky, Ini Katanya Soal Karier Penerjemah

21 April 2023, 06:01 WIB
Dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas llmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Uus Rustiman, Lc., M.Hum. (paling kiri) dengan ulama asal Mesir Syekh Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thuky dan Ketua Yayasan Prima Cendekia Islami Prof. Dr. H. Dadan Wildan /Unpad/

JURNAL SOREANG- Dosen Program Studi Sastra Arab Fakultas llmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Uus Rustiman, Lc., M.Hum., berkesempatan menjadi penerjemah langsung ulama asal Mesir Syekh Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thuky.

Uus didaulat menjadi penerjemah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky ke dalam bahasa Indonesia dalam kegiatan ceramah Pesantren Ramadan 1444 H di SMP Prima Cendekia Islami, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis lalu 13 April 2023.

“Bahagia mendapatkan amanah menjadi salah satu penerjemah langsung (juru bahasa) bahasa Arab khususnyamenjadi penerjemah Syekh Ahmad Muhammad El-Thukhi sebagai salah satu pakar pendidikan dan pengembangan pengajaran ilmu bahasa Arab, studi ilmu Al-Qur’an, dan ekonomi Islam internasional,” kata Uus.

 

Sebagai seorang penerjemah, Uus melakukan berbagai persiapan, seperti mematangkan pengetahuan bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran

Uus juga berupaya memahami secara detail khususnya bahasa Arab sebagai bahasa sumber, banyak berlatih menerjemahkan secara langsung, hingga memaksimalkan literasi terkait bahasa Arab.

“Selebihnya lebih erat kaitannya dengan mental ketika berhadapan langsung dengan orang Arabnya,” tambah Uus.

Kendati demikian, Uus menemui beragam tantangan saat melakukan penerjemahan di antaranya menemukan dan menafsirkan isi, gagasan atau pesan yang disampaikan Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky sebagai bahasa sumber.

Baca Juga: Kapolsek Baleendah Pun Ingin Sekolah di SMP PCI, Kompol Tedy: Seandainya Waktu Bisa Diputar Lagi

Uus juga menentukan padanan yang sesuai dengan apa yang disampaikan subjek bahasa sumber, hingga mengidentifikasi dan menyusun ulang kaidah linguistik dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.

Tantangan tersebut berhasil dihadapi Uus dengan baik. Ia mampu dengan lugas mengalihbahasakan ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky agar para siswa dapat memahami isi ceramah yang bernas itu.

“Kami mempercayakan alihbahasa ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky kepada Dr. Uus Rustiman, Selain fasih berbahasa Arab karena merupakan alumni Universitas di Libya, teman sekelas Ustaz Dr. Adi Hidayat, Lc., MA., dan Dosen Sastra Arab FIB Unpad, juga lebih memahami narasi dengan bobot ilmiah yang tinggi,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami Prof. Dadan Wildan.

 

Secara singkat, isi ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky adalah bahwa Indonesia sebagai negeri dengan mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki peluang besar untuk berkontribusi bagi kemajuan dunia islam.

Hal ini terwujud jika masyarakatnya lebih memahami dan mendalami isi Al-Quran serta mengamalkannya.

“Dengan jumlah kaum muslimin yang begitu besar, ia percaya Indonesia dapat menjadi kiblat bagi kembalinya peradaban dan kejayaan Islam di abad 21 ini,” kata Uus mengutip pernyataan Syekh Ath-Thuky.

Direktur Akademi Internasional Studi Bahasa Arab dan Studi Al Quran Mesir tersebut memberi gambaran bagaimana eratnya hubungan Mesir dengan Indonesia sejak awal kemerdekaan tahun 1945.

Baca Juga: Penerjemah Ceramah Syekh Ahmad Muhammad Ath-Thuky Saat di SMP PCI Bukan Sembarangan, Ini Sosoknya

Ia menuturkan, saat ini Mesir memberikan alokasi beasiswa yang cukup banyak untuk para mahasiswa yang berasal dari Indonesia sebagai bentuk kerjasama sesama negara mayoritas berpenduduk muslim.

”Oleh karena itu, peluang terbuka lebar untuk para siswa Indonesia kelak dapat meneruskan pendidikan di Mesir,” ujarnya.

Banyak motivasi dari Syekh Ath-Thuki kepada para siswa untuk belajar bersungguh-sungguh agar kelak dapat memberikan kontribusi kepada dunia Islam.

 

“Kehadiran Syekh Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thuki memberikan nuansa yang berbeda, para jamaa’h sangat antusias, bersemangat dalam menyimak dan mendengarkan setiap tuturan ceramah yang disampaikan,” imbuh Uus.

Menjadi penerjemah bukan sekali-dua kali bagi Uus. Ia kerap membersamai kalangan tamu asal Timur Tengah saat melakukan kunjungan ke Indonesia.

Di Unpad, Uus pernah menjadi penerjemah saat beberapa delegasi dari Arab Saudi melakukan kunjungan kerja ke kampus Unpad.

Menurutnya, di era globalisasi saat ini, hampir tidak ada batas ruang dan waktu antar negara di seluruh dunia. Yang menjadi hambatan hanyalah perbedaan bahasa dan budaya. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan peran seorang penerjemah.

Baca Juga: Saat 3 Mahasiswa Tajikistan 'Curhat' Pengalaman Puasa di Indonesia di SMP PCI, Apa Bedanya dengan Tajikistan?

Uus menuturkan, profesi penerjemah memiliki prospek yang sangat menjanjikan sebagai suatu karier atau bisnis.

Alumni program pendidikan bahasa asing dapat meniti karier di profesi penerjemah, baik sebagai interpreter (juru bahasa) maupun penerjemah tulisan.

“Ala kuli hal prospek seorang penerjemah ceramah juga sangat diperlukan dan sangat menjanjikan,” pungkasnya.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang ,  Youtube Jurnal

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler