Meski Peringkat Satu Webometrics, tapi Rektor UIN SGD Inginkan Hal Ini pada Ilmu Perpustakaan dan Informasi

2 Februari 2023, 11:06 WIB
Suasana Rapat Koordinasi FAH 2023 sekaligus launching jurusan baru “llmu Perpustakaan dan Informasi Islam”, di Auditorium FAH UIN Bandung, Rabu (01/02/2023) /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Meski UIN Sunan Gunung Djati menempati peringkat satu dalam Webometrics diantara PTKIN se-Indonesia, namun Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr H Mahmud, M.Si merasa belum puas.

Rektor yang berasal dari  Bekasi ini meminta kepada Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Dr H Setia Gumilar, M.Si agar llmu Perpustakaan dan Informasi Islam menjadi jurusan yang luar biasa, jangan biasa-biasa saja.

Jurusan llmu Perpustakaan dan Informasi Islam tidak hanya dilandasi semangat untuk sekadar lahir.

Baca Juga: Ternyata Bukan UIN Syarif Hidayatullah atau UIN Sunan Ampel, UIN Ini yang Juara Menurut Peringkat Webometrics

Tetapi harus didukung dengan konsep, manajemen, sumber daya manusia, dan strategi yang mengintegrasikan antara keilmuan dan tantangan yang terjadi di pasar internasional.

Harapan ini disampaikan Prof Mahmud saat membuka Rapat Koordinasi FAH 2023 sekaligus launching jurusan baru “llmu Perpustakaan dan Informasi Islam”, di Auditorium FAH UIN Bandung, Rabu 1 Februari 2023.

Launching dihadiri oleh para wakil dekan, ketua/sekretaris jurusan, ketua laboratorium, para dosen, tenaga kependidikan, pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa, Senat Mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan.

Baca Juga: Top! UIN Bandung Tetap pada Peringkat Pertama Webometrics di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN)

Prof Mahmud meyakini, hadirnya Jurusan llmu Perpustakaan dan Informasi Islam, menjadi pertanda adanya dinamisasi dan kebaruan, sebagai implementasi dari visi unggul dan kompetitif.

“Kami juga ingin perpustakaan di FAH berskala internasional dan berbasis IT, jangan konvensional!” tegas Prof Mahmud.

Hal itu,lanjut Prof Mahmud, selaras dengan visi UIN Bandung sekarang yang mengarah kepada rekognisi internasional. Rekognisi merupakan salah satu aspek di dalam pemeringkatan perguruan tinggi.

Baca Juga: Menag Buka Pekan Seni dan Olahraga (Pesona) PTKN 2022 di UIN Bandung, Berikut Pesannya

Banyak tolak ukur dalam penilaian rekognisi internasional: terkait tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian), pengabdian kepada masyarakat), hak cipta buku, hak paten, seminar internasional, publikasi jurnal, lawatan mahasiswa, pertukaran mahasiswa, kerjasama internasional, dan lain-lain.

“Alhamdulillah, UIN Bandung menurut versi Webometrics, tetap menduduki peringkat satu antar-PTKIN dalam hal kinerja dan dampak publikasi. Ini adalah hasil kerja semua unit, terimakasih!” ujar Rektor.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FAH Dr Setia Gumilar melaporkan sejumlah kegiatan tahun 2022. Dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), lebih dari 200 mahasiswa melakukan magang.

Baca Juga: Perkembangan Bisnis Digital yang Sangat Cepat Harus Diikuti Dunia Kampus, Ini Cara UIN Bandung Menyiasatinya

“Itu hasil tindak lanjut MoA dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan lembaga pemerintahan/swasta,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Dekan, mahasiswa FAH melakukan student Exchange di perguruan tinggi lain. Lalu ada empat mahasiswa sedang melakukan persiapan MBKM di Jerman dan Turki (Hasil kerjasama dengan Global Catalyst)

Selain itu, mahasiswa FAH melakukan pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Dalam konteks Lecturer Exchange (Pertukaran Dosen), beberapa dosen difasilitasi untuk menjadi narasumber atau memberi kuliah umum, baik melalui kelas formal maupun melalui asosiasi.

Baca Juga: Menulis Banyak Manfaat, Kelas Menulis UIN Bandung Resmi Kelola 4 Jurnal Ilmiah

Terkait rekognisi internasional, setelah menembus reputasi nasional (Semua Prodi terakreditasi A BAN-PT), FAH terus mengepakkan sayap di kawasan ASEAN.

Salah satu ikhtiarnya mengedepankan Jurusan Sastra Inggris mengikuti asesmen AUN-QA (Asean University Network-Quality Assurance), pada Oktober 2022.

Dijelaskan juga, semua jurnal di FAH sedang menaikkan peringkat akreditasi SINTA, dan beberapa dosen mendapatkan sertifikasi internasional.

Tentang pengabdian kepada masyarakat, Jurusan SI mempunyai Desa Binaan di Cilengkrang yang sudah dibina selama 5 tahun.***

Ikuti terus dan share informasi anda di media sosial Goggle News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal Soreanginstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler