Melihat Keunggulan Sekolah Vokasi di Canberra Institute of Technology

2 Oktober 2022, 20:57 WIB
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra terus berupaya meningkatkan kerja sama pendidikan dengan berbagai institusi di Australia. Salah satunya dengan Canberra Institute of Technology (CIT) /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI di Canberra terus berupaya meningkatkan kerja sama pendidikan dengan berbagai institusi di Australia.

Salah satunya dengan Canberra Institute of Technology (CIT) yang memiliki kampus di Canberra. Dalam kesempatan ini, CIT tertarik untuk berpartisipasi dalam program Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO) yang dipresentasikan oleh Atdikbud RI di Canberra.

CIT merupakan sekolah vokasi milik pemerintah Canberra yang menawarkan berbagai program keahlian yang dibutuhkan oleh industri di Australia.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Ikut Porseni Politeknik 2022 untuk Bangun SDM Vokasi yang Sehat, Kreatif, dan Berkarakter

Dalam kunjungan kerjanya ke CIT, Atdikbud Mukhamad Najib menawarkan program kerja sama pendidikan antara CIT dengan lembaga pendidikan vokasi di Indonesia termasuk program IISMAVO.

Selain itu, beberapa program yang dipresentasikan adalah pengiriman mahasiswa, peningkatan kapasitas dosen politeknik dan penguatan program bahasa Indonesia.

Selama ini, CIT juga memiliki Diplomat Academy yang salah satunya mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang paling banyak peminatnya.

Baca Juga: Ciptakan Tenaga Kerja Terampil, Kemendikbudristek Terus Dorong Competitive Fund Vokasi

Kedatangan Atdikbud Najib di kampus CIT diterima oleh tim CIT yang terdiri dari Catherine Ng selaku General Manager dan Fiona Broers selaku kepala international student operation.

“Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa vokasi di Indonesia untuk belajar dan merasakan pengalaman di lingkungan industri di luar negeri. Dalam program ini, mahasiswa terpilih diberi beasiswa oleh pemerintah untuk studi di luar negeri selama satu semester,” terang Najib pada Senin 26 September 2022.

Ia mengatakan, CIT diajak untuk berpartisipasi dalam IISMAVO, karena dinilai memiliki hubungan yang dekat dengan industri dan berpengalaman dalam mengelola mahasiswa internasional.

Baca Juga: Kemendikbudristek Luncurkan Program Badu untuk Peningkatan Dosen Vokasi, Berikut Programnya

“Hubungan yang kuat antara CIT dengan industri memudahkan mahasiswa vokasi Indonesia yang dikirim ke CIT untuk mendapatkan penempatan magang di Industri. Selain itu, setiap tahunnya CIT menerima tidak kurang dari 500 mahasiswa internasional, sehingga mereka sudah terbiasa dalam mengelola mahasiswa internasional,” jelas Najib.

Atdikbud juga menjelaskan  program IISMAVO saat ini sudah berjalan untuk tahun pertama dan sudah ada mahasiswa yang dikirim ke Australia. Saat ini ada 55 orang mahasiswa vokasi dari berbagai universitas dan politeknik di Indonesia yang mengikuti program IISMAVO di Australia.

"Sebagian mereka di Melbourne dan sebagian di Western Australia. Saya berharap CIT bisa ikut bergabung juga sehingga mahasiswa IISMAVO bisa menyebar sampai ke Canberra,” tutup Najib.

Menyambung penjelasan mengenai IISMAVO dan menyambut ajakan untuk berpartisipasi sebagai mitra program, Catherine menyampaikan apresiasi dan minatnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler