Meski Fakultas Termuda, tapi FEBI UIN Sunan Gunung Djati Dijadikan Studi Banding UIN Sunan Ampel Surabaya

27 September 2021, 07:07 WIB
Dekan FEBI UIN Bandung, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag (kanan) saat menerima kunjungan dari FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya /UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Sebagai fakultas termuda di UIN Bandung, namun Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati (SGD) mendapatkan kepercayaan sebagai tempat  kunjungan benchmarking dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.

Acara di Ruang Rapat FEBI UIN Bandung, Jumat lalu, 24 September 2021, terungkap bahwa kunjungan dari UIN Surabaya ini  bermula dari instruksi Dekan FEBI dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) agar bisa menimba ilmu dan menerapkannya di FEBI UIN Surabaya.

Dekan FEBI UIN Bandung, Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag menyampaikan rasa salutnya akan kepercayaan diri yang kuat yang dimiliki rekan rekan dari surabaya.

"Saya salut dan sangat mengapresiasi kunjungan ini, meski FEBI UIN Bandung di antara jajarannya adalah FEBI yang baru lahir. Kami bahagia karena dikunjungi dan bisa belajar juga dari FEBI UIN Surabaya,"  katanya.

Baca Juga: FEBI UIN SGD Buat Inovasi Pada Lulusan Perdana

Benchmarking dilakukan melalui sesi diskusi kedua pihak. Perwakilan dari FEBI UIN Surabaya yakin bahwa meski masih baru, belum tentu tidak ada yang bisa dipelajari darI FEBI UIN Bandung.

Khususnya dari segi administrasi umum, tenaga kependidikan hingga bisa berbagi terkait tanggung jawab pengelolaan di laboratorium.

Sedangkan Dr. Muhammad Zaky, M.Si selaku Wakil Dekan III FEBI UIN SGD menegaskan,  dibutuhkan staf di level program studi untuk membantu pengelolaan fakultas.

Baca Juga: Ternyata di UIN Bandung Juga Ada Teknik Elektro, Ini Kegiatan Ilmiahnya

"Di satu prodi ada satu staf, selain itu ada juga staf khusus yang dapat membantu dari segi teknis utamanya IT untuk membantu kelancaran sistem. Mereka tidak memiliki background IT,  namun tetap bisa berkontribusi di fakultas,’ ujar Zaky.

Selain itu, Dr. H. Abdulah Safe’i selaku Wakil Dekan II juga menyampaikan apresiasinya terhadap FEBI UIN Surabaya yang sejauh ini telah berhasil mengelola fakultas sesuai dengan anggaran yang didapatkan dan dapat menghasilkan output yang tetap maksimal.

Permasalahan kurangnya sumber daya manusia yang membuat setiap unit dituntut untuk bekerja lebih keras ternyata juga ditemukan di kedua phak baik FEBI UIN Bandung maupun FEBI UIN Surabaya.

Baca Juga: Ini yang Dikatakan Inspirator dan Motivator Dokter Gamal Albinsaid Saat di Fakultas Saintek UIN Bandung

Perbedaannya ialah pelayanan akademik di FEBI UIN Surabaya terpusat di fakultas dan tidak ada staf prodi, sementara di FEBI UIN Bandung setiap prodi memiliki staf sehingga operasional prodi dijalankan tidak di tingkat fakultas.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler