Top, Mahasiswa STMIK AMIK Bandung Buat Robot Drone Bawah Air

29 Agustus 2021, 13:56 WIB
Para mahasiswa UKM robotika STMIK AMIK Bandung sat uji coba drone bawah air di Situ Ciburuy Padalarang Kab. Bandung Barat. /Istimewa/

JURNAL SOREANG- Umumnya drone melayang-layang di udara untuk mengambil gambar dan lain-lain.

Drone juga bisa menjadi wahana efektif sebagai mata-mata untuk mengetahui kondisi suatu daerah.

Namun, mahasiswa STMIK AMIK Bandung mengembangkan wahana drone dalam bentuk lain.

Yakni, mahasiswa melakukan penelitian untuk membuat drone yang bisa melihat kegiatan di bawah air laut.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU KH. Said Agiel Siradj Hadir di STMIK AMIK Bandung, Ratusan Pengusaha NU juga Hadir

"Sudah setahun ini mahasiswa mengadakan penelitian terkait dengan drone bawah air," kata Wakil Ketua STMIK AMIK Bandung, Rudi Kurniawan, saat dihubungi, Minggu 29 Agustus 2021.

Menurut Rudi, penelitian ini diselenggarakan di laboratorium STMIK AMIK Bandung yang dikerjakan oleh mahasiswa UKM Robotik Amik Bandung dimulai sejak tahun 2020.

"Robot bawah air ini dirakit oleh mahasiswa pada tahap awal dimulainya proyek ini dengan merakit badan robot dari bahan akrilik," katanya.

Baca Juga: Membeludak, Ratusan Remaja Ikuti Lomba Video Dakwah di STMIK AMIK Bandung, Hadiah Puluhan Juta

Selanjutnya para mahasiswa memasang kabel pada tiap komponen dari robot tersebut.

"Setelah itu dilakukan perakitan pada pemasangan baterai, dan pemasangan tempat dengan di dalamnya sudah ada rancangan komponen yang akan ditempatkan di tengah badan robot drone bawah air ini," ujarnya.

Robot drone bawah air ini selanjutnya dikembangkan dengan menambah parameter pengukuran untuk kualitas air yang terdiri dari parameter pengukuran suhu air, keasaman (pH) air, dan TDS air.

Baca Juga: Angkat Potensi Remaja dan Pelajar, Kampus Ini Gelar Lomba Agustusan Berhadiah Puluhan Juta

"Ketiga parameter tersebut diukur menggunakan sensor suhu, sensor pH, dan sensor TDS yang dipasangkan di dalam sebuah wadah yang ditempatkan di atas robot underwater tersebut," katanya.

Dia menambahkan, keberadaan sensor suhu digunakan untuk mengukur derajat panas atau dingin pada air.

"Sementara sensor pH digunakan untuk mengukur keasaman dari objek air, dan sensor TDS digunakan untuk mengukur jumlah zat padat yang terdapat di dalam objek kandungan air yang diukur," katanya.

Baca Juga: Belajar Daring Itu Garing dan 'Boring'? Ini Lima Trik Menyiasati Belajar Daring agar Tak Bosan

Sehingga dengan adanya pengembangan ini ketika robot melakukan observasi untuk melihat atau melakukan survei kegiatan di dalam air atau kegiatan di bawah air, robot dapat juga melakukan hal lain.

"Yakni robot bisa mengetahui suhu, tingkat keasaman dan tingkat jumlah zat padat yang terkadang didalam air tersebut," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler