Kabar Gembira, Pemerintah Dirikan Kampus II Politeknik Manufaktur di Majalengka

28 Maret 2021, 08:05 WIB
Penandatanganan kerja sama pendirian kampus dua Polman Bandung di MJalengka antara Kemendikbud, Pemprov Jabar dan Pemkab Majalengka /HUMAS Kemendikbud/

JURNAL SOREANG-  Kemendikbud, Pemprov Jabar dan Pemkab Majalengka  resmi menandatangani nota kesepakatan pendirian dan penyelenggaraan Kampus II Politeknik Manufaktur (Polman) di Kabupaten Majalengka. Kerja sama tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kawasan Metropolitan baru dengan adanya Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional dan industri.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menyampaikan selamat kepada Jawa Barat yang telah mengharmonisasikan pendidikan, industri, dan pemerintah daerah hingga berbuah kampus Polman di Majalengka.

“Output yang ingin kita capai agar Jawa Barat menjadi pilar bangsa ini yaitu SDM yang kompeten dan berdaya saing,” ujarnya dalam pernyataannya, Sabtu 27 Maret 2021.

Sementara.Direktur Polman Muhammad Nurdin mengatakan, institusinya memiliki visi untuk menjadi yang terdepan dalam pendidikan, pengembangan, dan penerapan teknologi manufaktur yang diakui dunia.

"Kami juga memiliki misi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi manufaktur, inovatif, tanggap terhadap tantangan lokal, serta mampu bersaing di pasar global, dengan membangun dan mengembangkan pendidikan, pelatihan, rancang bangun, dan produksi,” tutur Nurdin.

Baca Juga: Kemendikbud Berikan Izin Operasional untuk Politeknik Sali Al Aitaam, Pendidikan Fokus ke Vokasi

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan dunia usaha dan industrI, Kemendikbud Tingkatkan Potensi Kepemimpinan Peserta Didik Vokasi

Dalam penandatanganan nota kesepakatan tersebut, terdapat tiga bidang kerja sama yang menjadi agenda penting. Pertama, sinergi perencanaan dan pembangunan Kampus II Politeknik Manufaktur Bandung antara Kemendikbud, Pemprov Jabar dan Pemkab Majalengka.

 Oleh karena itu, penandatanganannya langsung dilakukan oleh Dirjen Diksi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, Gubernur Provinsi Jabar Ridwan Kamil, dan Bupati Majalengka Karna Sobahi.

Kedua, kerja sama pelaksanaan program pengembangan pendidikan kejuruan di wilayah IX dan X Provinsi Jawa Barat antara Politeknik Manufaktur Bandung dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Direktur Politeknik Manufaktur Bandung, Mohammad Nurdin dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi.

Baca Juga: Isi Kuliah Umum di Poltek Purbaya Tegal, DPR: Kampus Vokasi Harus Menghasilkan Milenial Inovatif

Baca Juga: Kemendikbud Naikkan Program Diploma Tiga Jadi Sarjana Terapan, Ini Syarat bagi Perguruan Tinggi Vokasi

Selanjutnya, ketiga, kerja sama penelitian, pengembangan, diseminasi, dan penerapan hasil-hasil penelitian antara PemprovJawa Barat dengan Politeknik Manufaktur Bandung. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat, Linda Al Amin dengan Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Manufaktur Bandung, Pipit Anggraeni.

Dirjen Wikan menekankan kembali pendidikan vokasi bukan hanya tempat menghasilkan tukang. Lebih dari itu, Ia yakin pendidikan vokasi mampu membuka kesempatan bagi para lulusan untuk bekerja, melanjutkan studi, dan berwirausaha.

“Kalaupun menjadi tukang adalah ahli dan skills-nya diakui dunia. Artinya, karakter kebekerjaan agar menjadi warna utama di Polman,” tegasnya.

Baca Juga: Mantul, PLN Raih Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbud

Baca Juga: Dubes Denmark Tak Mampu Kalahkan Ridwan Kamil dalam Pertandingan Bulutangkis, Kalah Telak 3-0

Menyambut pernyataan tersebut, Gubernur Ridwan Kamil menyebutkan Jawa Barat siap menyukseskan pendidikan vokasi di wilayahnya. Menurutnya, tugas pemimpin adalah menyiapkan “cetak biru” masa depan 25 tahun mendatang.

"Untuk menjadi negara terhebat pada masa itu diperlukan tiga syarat, yakni menjaga perekonomian, kondisi politik yang stabil, serta SDM yang kompetitif dan produktif," katanya dalam acara dihadiri secara daring oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Phillip Orga dari Head, Swiss Economic Cooperation; Embassy of Switzerland in Indonesia, Ruedi Nuetzi; Country Director SECO Indonesia; Rektor Institut Teknologi Bandung; dan Direktur Politeknik Negeri Indramayu.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler