Diiringi Kuda Sumba, Menparekraf Datangi Desa Wisata Tebara NTT

- 14 Agustus 2023, 16:53 WIB
Kuda Sandalwood Pony di desa wisata Tebara NTT.
Kuda Sandalwood Pony di desa wisata Tebara NTT. /kemenparekraf/I Gusti Ayu Dewi Hendriyani

JURNAL SOREANG – Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur dalam rangka visitasi 75 desa wisata terbaik versi ADWI 2023. Rombongan Menparekraf ini lantas diiringi kuda Sumba atau yang dikenal sandalwood pony di Desa Wisata Tebara, NTT dalam Minggu kemarin. Saat menuju Desa Wisata Tebara yang berada di Kampung Prai Ijing, Kota Waikabubak Sandiaga bersama rombongan diiringi sang puluhan kuda Sumba atau yang dikenal menggunakan nama sandalwood pony sejauh 200 meter yang ditunggangi oleh warga desa setempat. Sekadar informasi, kuda adalah salah satu fauna yang sarat akan makna bagi warga Sumba. Warga sendiri menyebut dengan nama 'ndara'.

Kehadirannya memang menaruh efek besar terhadap budaya bahkan kehidupan rakyat Sumba. Boleh dibilang kuda sandalwood pony merupakan fauna endemik Sumba. Lantaran konon katanya kuda ini hanya dikembangbiakkan pada Pulau Sumba. Kuda sandalwood pony awalnya lahir berdasarkan hasil penyilangan genetika kuda keturunan Arab dengan kuda poni lokal. Hal ini dilakukan buat memperbaiki penampilan.

Maka tidak heran bila kuda yang ditemui pada setiap sudut tanah Marapu ini tampak gagah, pemberani, dan mempunyai endurance atau ketahanan tubuh yang baik. Nama sandalwood pony sendiri dikaitkan dengan kayu cendana (sandalwood tree) yang sebagai komoditas ekspor menurut Pulau Sumba dan wilayah sekitarnya dalam masa lampau. Awalnya, kuda ini difungsingkan menjadi alat pengangkut barang atau tunggangan perang. Tetapi seiring menggunakan kehadirannya pada kehidupan sehari-hari, kuda lalu sebagai mas kawin pada kalangan warga Sumba. Yang jika pada bahasa lokal mas kawin disebut 'belis'.

Baca Juga: Peristiwa Menjelang Kemerdekaan: 14 Agustus 1945 Amir Sjarifoeddin Dipilih Jadi Proklamator?

Kuda yang sebagai status sosial warga pula diyakini menjadi kendaraan terakhir warga Sumba menuju alam baka. Karenanya kuda selalu terdapat pada setiap program krusial rakyat sampai perhelatan tahunan yakni Pasola. Menparekraf Sandiaga lalu mengukuhkan Desa Wisata Tebara menjadi desa wisata terbaik Indonesia berbasis budaya pula adat istiadat pada ADWI 2023.

"Hari ini sangat khas lantaran bepergian spiritual kita keliling nusantara pada acara ADWI sudah mencapai final-nya. Final berdasarkan 75 desa wisata terbaik visitasinya merupakan hari ini dan hari ini khas lantaran kami merasa diterima warga dengan penuh sukacita. Saya merasa bahwa inilah yang akan membawa Indonesia mempunyai pariwisata berkelas dunia. Bukan Indonesia yang membentuk desa akan tetapi justru desalah yang menganugerahkan kemajuan bagi Indonesia tercinta," ujarnya. ***

 

 

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x