Telan Biaya Kontruksi Senilai Rp6,5Triliun, Waduk di Sumedang Ini Ternyata Direncanakan Sejak Penjajah Belanda

- 24 Juli 2023, 08:55 WIB
Masjid dan Menara Kujang, Destinasi wisata Jatigede Sumedang, Jawa Barat.
Masjid dan Menara Kujang, Destinasi wisata Jatigede Sumedang, Jawa Barat. /Yusup Supriatna/Jurnal Soreang/tangkapan layar/Dok. Ridwan Kamil

JURNAL SOREANG- Sumedang salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Barat.

Di Kabupaten Sumedang terdapat sebuah waduk yang bernama Waduk Jatigede.

Waduk ini berlokasi di Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

 

Waduk jatigede ini mulai dibangun pada tahun 2007 dan diresmikan pada tahun 2015 pada saat zaman kepemimpinan presiden Jokowi.

Waduk jatigede memiliki kapasitas tampung sebesar 979,6 juta meter kubik air dan jadi yang terbesar kedua di Indonesia.

Pembangunan waduk ini sebenarnya telah direncanakan dari era penjajahan Hindia Belanda.

Baca Juga: Sang Diva Jatuh Cinta terhadap Wisata Jatigede, Rossa Mudik ke Kampung Halamannya di Sumedang

Saat itu, Pemerintah Hindia Belanda telah merencanakan pembangunan sejumlah 3 waduk di sepanjang aliran sungai Cimanuk.

Namun, pembangunan 3 waduk mendapat penolakan keras dari masyarakat sekitar sampai pembangunannya pun dibatalkan.

Kemudian, pada tahun 90-an rencana pembangunan waduk Jatigede ini muncul ke permukaan kembali.

 Untuk melakukan pembangunan waduk ini, pemerintah merelokasi hingga 28 desa di sekitar pembangunan waduk.

Kemudian, 20 tahun berselang baru dilakukan proses konstruksi dari tahun 2007 hingga tahun 2015.

Dilansir dari berbagai sumber, biaya pembangunan Waduk Jatigede ini menelan biaya yang fantastis yakni mencapai $467 Juta atau setara dengan Rp 6,5 Triliun.

Baca Juga: KEK Pariwisata Jatigede Jadi Perhatian Khusus Kemenkomarves RI, Ini Harapan Bupati Sumedang

Waduk Jatigede ini dibangun untuk menjalankan beberapa fungsi diantaranya fungsi utama yakni pembangkit listrik tenaga air dan saluran irigasi.

Tak hanya itu, Waduk jatigede ini juga dijadikan sarana olahraga air dan budidaya perikanan air tawar.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah