Kunjungi Desa Bayan di Lombok Utara, Peneliti ITB Bantu Kembangkan Ecotourisme Berbasis Kampung Adat

- 3 November 2021, 11:21 WIB
Kunjungi Desa Bayan di Lombok Utara, Peneliti ITB Bantu Kembangkan Ecotourisme Berbasis Kampung Adat
Kunjungi Desa Bayan di Lombok Utara, Peneliti ITB Bantu Kembangkan Ecotourisme Berbasis Kampung Adat /Ridwan Fauzi/

JURNAL SOREANG – Dalam kegiatan penelitian yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Desa Bayan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur, dua orang peneliti diturunkan dari kampus tersebut untuk melakukan upaya peningkatan pariwisata yang berbasis kampung adat.

Dalam kunjungannya pada Bulan Juli 2021 lalu, dua orang peneliti ITB di antaranya Ridwan Fauzi, M.H dan Dr. Elsa Silvia, M.Pd yang berasal dari Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusiaan (KKIK) Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, menyambangi langsung Desa Bayan dalam beberapa hari untuk menggali potensi pariwisata yang ada di sana.

Selama masa kegiatan di Desa Bayan dengan tema “Rekontruksi Ecotourisme sebagai Upaya Peningkatan Pariwisata Berbasis Kampung Adat di Desa Bayan Lombok Utara,” Elsa Silvia dan Ridwan Fauzi menggali banyak informasi mengenai potensi-potensi di Desa Bayan yang bisa dikembangkan menjadi tempat pariwisata yang berbasis kampung adat.

Baca Juga: Mengungkap Fakta Jejak Ratu yang Hilang, Fenenna dari Kuyavia

Penelitian yang masuk dalam kegiatan “Pengabdian pada Masyarakat Bottom UP ITB 2021” ini menurut Elsa, sebagai langkah awal untuk memetakan potensi apa saja yang ada di Desa Bayan. Ke depannya, potensi tersebut diproyesikan untuk dijadikan sebagai pusat pariwisata di Lombok Utara.

“Tujuan pengabdian pada masyarakat di Desa Bayan adalah observasi terlebih dahulu dan pemetaan potensi Desa Bayan sebagai proyeksi dijadikannya pusat pariwisata berbasis ecotourisme di Kawasan Lombok Utara,” tutur Elsa.

Desa adat Bayan adalah salah satu desa di Lombok Utara yang masih memegang teguh adat istiadat, baik itu dari segi kehidupan dan pola dalam permukimannya.

Baca Juga: Profil Putri Kako Adik Putri Mako yang Patuh dan Masih Bertahan Di Kekaisaran Jepang

Di desa ini, ditemui banyak kompleks bangunan tradisional yang masih dipertahankan secara turun-temurun seperti bale, berugaq, pawon, dan yang lainnya.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah