JURNAL SOREANG- Ada hal berbeda saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno hadir dalam dialog 'Klarifikasi PRMN".
Mantan Capres ini mengungkapkan harapannya terkait perhelatan World Tourism Day 2022 di Bali.
Perayaan Hari Pariwisata Sedunia yang akan digelar pada Selasa, 27 September 2022 mendatang bisa memberikan dampak positif bagi pelaku pariwisata di Pulau Dewata bahkan Indonesia.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 6 Kali Lipat Ciptakan Lapangan Kerja
"World Tourism Day ini bisa menjadi ajang kebangkitan pariwisata di Indonesia, bahkan dunia," katanya.
Hal menarik saat Sandiaga Uno menegaskan hal-hal yang pernah terjadi di masa lampau dalam dunia pariwisata Indonesia tidak boleh terulang lagi setelah World Tourism Day 2022 nanti.
"Fokus Pemerintah saat ini dalam bidang pariwisata bukan kepada kuantitas atau jumlah pengunjung," ujarnya.
Hal itu disebabkan ternyata banyaknya jumlah pengunjung ke tempat wisata belum tentu berdampak banyak bagi masyarakat lokal dan lingkungan.
Baca Juga: Bukan Hanya Tentang Pariwisata, Sandiaga Uno Juga Ungkap Tujuan Lainya di World Tourism Day 2022
"Dulu, dan ini tidak boleh diulang lagi, pariwisata itu fokus kepada kuantitas, mass tourism. Kita hitung berapa jumlah turis tanpa terlalu memikirkan apa dampaknya bagi masyarakat lokal, bagi lingkungan," tutur Sandiaga Uno.
Sandiaga memberikan istilah khas kepada jenis wisatawan ini yakni wisatawan 'Rohali'. "Apa itu Rohali? Rombongan yang hanya lihat-lihat," ujarnya menambahkan.
Sandiaga Uno menekankan agar para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, didorong untuk bergeser dari 'Rohali' ke 'Rojali'.
"Sehinga kita dorong mereka menjadi 'Rojali', jadi mereka datang ke sini, 'World Tourism Day', mereka Rombongan yang jadi beli produk-produk ekonomi kreatif dan berdampak kepada ekonomi kita," katanya dalam dialog 'Klarifikasi Bersama Menparekraf Sandiaga Uno' dengan tema 'World Tourism Day 2022', Senin 15 Agustus 2022.
Sementara itu, dalam rangkaian perayaan World Tourism Day ke-42 ini, akan digelar juga beragam acara seperti panel diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan berkonsep “Rethinking Tourism as a Key Element on Recovery” dan “The Tourism We Want” yang dipimpin oleh perwakilan dari sektor pariwisata di Bali.***