Network
JURNAL SOREANG - Zlatan Ibrahimovic kembali menjadi sorotan saat AC Milan ditahan imbang AS Roma 3-3 di San Sori, Selasa 27 Oktober 2020. Tentunya hal itu berkat brace yang kembali ia ciptakan untuk Rossoneri.
Tak hanya menjadi brace ketiga musim ini, dua gol tersebut juga membuat Ibra naik ke puncak daftar top skorer sementara dengan total 6 gol. Ibra unggul dari Andrea Belotti (Torino), Francesco Caputo (Sassuolo) dan Romelu Lukaku (Inter) yang baru mengemas 5 gol.
Soal skill dan naluri mencetak gol, hal itu sebenarnya wajar bagi seorang Ibra. Bintang sepakbola Swedia itu itu memang tak pernah lepas dari berkas cahaya terang.
Baca Juga: Meski Ditahan Imbang Roma, Milan Tetap Catat 3 Rekor Ciamik
Meskipun demikian kali ini berbeda karena Ibra sudah tak lagi muda. Tepatnya 3 Oktober 2020 lalu, ia sudah memasuki usia 39 Tahun.
Usia yang tentunya tak lagi produktif bagi pesepakbola pada umumnya. Bahkan boleh dibilang, seharusnya Ibra sudah pensiun dan mulai beralih profesi menjadi pelatih.
Ibra sendiri memang sudah tak lagi bermain untuk timnas Swedia sejak 2016 lalu. Ketika itu, usianya memang sudah menginjak 36 tahun.
Baca Juga: Lima Fakta Menarik Soal Maulid Nabi Muhammad SAW
Namun di klub, Ibra justru dipinang Manchester United. Namun penampilannya yang tak begitu baik selama dua musim, membuat ia kemudian dilepas MU ke klub MLS, LA Galaxy.
Namun di AS, penampilan Ibra justru kembali bersina, sehingga Milan kembali meliriknya musim ini. Hal itupun dibayar Ibra dengan penampilannya yang menakjubkan.
Selain 3 brace di lima laga awal Serie A, Ibra tercatat sudah mencetak 16 gol dari 21 laga bersama Milan di semua kompetisi dan laga persahabatan musim ini. Artinya, Ibra mencatat produktivitas 0,76 gol di setiap laga.
Baca Juga: Sekolah Gratis Lebih Banyak pada Tataran Kampanye Bersifat Politis
Hasil itu semakin mempercantik catatan produktivitas Ibra selama berkarir di Klub Profesional. Berikut Catatan Lengkap Produktivitas Ibra di klub Profesional:
1. Malmo FF (1999-2001) : 40 laga, 16 gol (produktivitas 0,4)
2. Ajax (2001–2004) : 74 laga 35 gol (0,47)
3. Juventus (2004–2006) : 70 laga 23 gol (0,32)
4. Inter Milan (2006–2009) : 88 laga 57 gol (0,65)
5. Barcelona (2009–2011) : 29 laga 16 gol ((0,55)
6. AC Milan (2010–2012) : 61 laga 42 gol (0,67)
7. PSG (2012–2016) : 122 laga 113 gol (0,93)
8. MU (2016–2018) : 33 laga 17 gol (0,52)
9. LA Galaxy (2018–2019) : 56 laga 52 gol (0,93)
10. AC Milan (2020–sekarang) : 21 laga 16 gol (0,76)***
