Network
JURNALSOREANG.COM - Jagoan Thailand, Kunlavut Vitidsarn berhasil jadi juara dunia 2023 atau BWF World Championship 2023 di nomor tunggal putra, akhir pekan lalu.
Pebulutangkis berumur 22 tahun tersebut jadi juara dunia 2023 atau BWF World Championship 2023 setelah mengalahkan jagoan Jepang, Kodai Naraoka, 19-21, 21-18, 21-7.
Atas keberhasilan tersebut Kunlavut Vitidsarn mengukir sejarah baru, yakni tunggal putra pertama asal Thailand yang berhasil juara dunia atau BWF World Championship.
Baca Juga: Jadi Juara BWF World Championship 2023, Bocah Ajaib Asal Korsel, An Se Young Ukir Sejarah Baru
Sekaligus, menjadikan Thailand sebagai negara keenam yang berhasil juara dunia atau BWF World Championship di nomor tunggal putra.
Lima negara sebelumnya, yakni China (14 gelar juara), Indonesia (6 gelar juara), Denmark (4 gelar juara), Jepang (2 gelar juara), dan Singapura (1 gelar juara).
Pebulutangkis Indonesia yang pernah juara dunia atau BWF World Championship di nomor tunggal putra, yakni Rudy Hartono pada tahun 1980, Icuk Sugiarto (1983), Joko Suprianto (1993), Heryanto Arbi (1995), Hendrawan (2001), dan Taufik Hidayat (2005).
Baca Juga: BAZNAS Kabupaten Bandung Adakan Rapat Kerja dan Orientasi Pengurus, Berikut Pesan Kang DS
Di sektor tunggal putri, An Se Young (Korsel) tampil sebagai juara dunia 2023 atau BWF World Championship 2023.
Pemain yang dijuluki "Bocah Ajaib" asal Korsel tersebut menang telak atas juara dunia tiga kali asal Spanyol, Carolina Marin, 21-12, 21-10.
An Se Young mengukir sejarah baru, yakni tunggal putri pertama asal Korsel yang berhasil juara dunia atau BWF World Championship.
Selain itu, pebulutangkis berumur 21 tahun tersebut menorehkan sejarah menjadikan Korsel jadi negara kedelapan yang berhasil juara dunia atau BWF World Championship di sektor tunggal putri.
Tujuh negara sebelumnya, yakni China (15 gelar juara), Jepang (3 gelar juara), Spanyol (3 gelar juara), Denmark (2 gelar juara), Indonesia (2 gelar juara), India (1 gelar juara), dan Thailand (1 gelar juara).
Tunggal putri Indonesia yang berhasil juara dunia, yakni Verawaty Fajrin atau Verawaty Wiharjo pada tahun 1980 dan Susi Susanti pada tahun 1993.
Baca Juga: Liga Arab : Firmino dan Mahrez Main, Al-Ahli Diramal akan Menang 2-0 atas Al Taee
Di sektor ganda putri, kendati gagal jadi juara di BWF World Championship 2023, pasangan andalan Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tetap mengukir sejarah.
Tinta emas sejarah yang ditorehkan Prifad, julukan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, yakni jadi ganda putri pertama Indonesia yang lolos ke final BWF World Championship dalam 28 tahun atau sejak Finarsih/Lili Tampi pada tahun 1995.
Tinta emas sejarah lainnya, yakni ini adalah final pertama sepanjang karier Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, sekaligus prestasi terbaik Prifad sepanjang karier mereka.
Baca Juga: Kapan BRI Liga Pekan ke 11 Dimulai? Simak Jadwal Lengkap Pertandingannya di Sini
Sebelumnya, saat Apriyani Rahayu berpasangan dengan Greysia Polii berhasil lolos ke semifinal BWF World Championship 2018 dan 2019.
Namun, langkah Apriyani Rahayu/Greysia Polii terhenti di semifinal BWF World Championship 2018 setelah dikalahkan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), dua gim langsung, 12-21, 21-23.
Begitu pula di semifinal BWF World Championship 2019, Apriyani Rahayu/Greysia Polii dikalahkan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), dua gim langsung, 12-21, 19-21.***
*)Ikuti terus dan share informasi anda di media sosial Goggle News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang
