Network
JURNAL SOREANG – Nyaris kalah dengan skor kejar mengejar, Inter Miami akhirnya mengalahkan Cincinnati secara dramatis lewat adu penalti 5-4 (3-3), dan dongeng Lionel Messi pun berlanjut.
Kendati tidak mencetak gol dalam permainan 120 menit, Messi menyumbang 1 gol dalam adu penalti itu, sehingga Inter Miami maju ke final Piala AS Terbuka untuk pertama kalinya.
Isabel Baldwin dari Daily Mail menagabarkan, Benjamin Cremaschi yang berusia 18 tahun menjadi pencetak gol penalti terakhir yang memawa kemenangan Inter Miami.
Baca Juga: Lionel Messi Main 7 Kali Sumbang 10 Gol dan 1 Piala untuk Inter Miami
Messi mania nampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti pada Kamis pagi saat Inter Miami melanjutkan performa pialanya dari posisi terakhirnya; dengan kemenangan adu penalti.
Inter Miami telah mengangkat trofi pertamanya di final Piala Liga Sabtu malam, namun tim asuhan David Beckham ini mempertahankan peluang untuk menambah trofi kedua dengan kemenangan adu penalti atas FC Cincinnati di semifinal Piala AS Terbuka.
Cincinnati memimpin 2-0 setelah Luciano Acosta membuka skor untuk pemimpin MLS sebelum Brandon Vazquez menggandakan keunggulan di menit-menit memasuki babak kedua.
Baca Juga: Daftar 7 Penyerang Tergacor di Dunia Abad ke-21
Leonardo Campana memberi tim tamu penyelamat saat ia membalaskan satu gol dari umpan silang Messi. Namun, pemenang Piala Dunia itu sepertinya masih menghadapi kekalahan pertamanya dengan seragam Inter Miami.
Tapi, itu belum menjadi skenario sejak keajaiban Messi melanda Miami dan hari Rabu tidak akan ada bedanya. Sekali lagi, Messi menginspirasi kembalinya Miami. Baru saja ia melakukan debutnya, pemain Argentina ini kembali memberikan momen ajaib di saat-saat terakhir.
Pada menit ketujuh waktu tambahan, Messi menerima bola di tepi kotak penalti dan memberikan umpan indah kepada Campana untuk sekali lagi disundulnya, sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu hingga akhir pertandingan.
Baca Juga: Messi Hanya Butuh Waktu 58 Menit untuk Cetak 3 Gol
Miami memimpin untuk pertama kalinya ketika Josef Martínez mencetak gol tiga menit memasuki babak tambahan pertama, tetapi Cincinnati menyamakan kedudukan ketika Yuya Kubo mencetak gol pada menit ke-114, sehingga memaksakan adu penalti – ini adalah adu penalti kedua Miami dalam seminggu.
Messi melakukan upaya pertama Miami dalam adu penalti, dan kedua tim tampil sempurna melalui empat ronde. Sekali lagi, Drake Callender memberikan aksi heroiknya, menyelamatkan tendangan penalti kelima Cincinnati dari Nick Hagglund sebelum pemain berusia 18 tahun Benjamin Cremaschi maju untuk mencetak penalti kemenangan dan mengirim pasukan Tata Martino ke final kedua mereka.
Miami melaju untuk menghadapi pemenang semifinal Rabu antara Houston dan Salt Lake di final pada 27 September. Ini merupakan bulan yang penuh badai bagi The Herons sejak Messi dan mantan rekan setimnya di Barcelona, Sergio Busquets dan Jordi Alba, tiba di Fort Lauderdale.
Baca Juga: Beckham Hampir Menangis Lihat Tendangan Bebas Messi pada Menit ke-94
Messi kini telah menginspirasi tim – yang saat ini duduk di posisi terbawah di MLS – untuk memimpikan hal yang mustahil; dua trofi dan mungkin saja, kesempatan untuk lolos ke babak playoff.
Dengan Messi sebagai pemain, Miami nampaknya tak terhentikan, meski sedang terpuruk. Penampilan luar biasa pemain asal Argentina ini tidak hanya memberikan gol kepada rekan satu timnya, namun juga ketabahan, determinasi, dan yang paling penting, harapan.
Dengan kemenangan ini maka Inter Miami mencetak sejarah dengan 8 kali main 8 kali menang sejak kedatangan La Pulga. Maka, dongeng Messi pun terus berlanjut. ***
*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang
