Hal itu menunjukkan bahwa untuk mengenyam pendidikan tinggi di UGM, kaum perempuan semakin banyak jumlahnya. Prof Ova sendiri adalah rektor perempuan kedua yang memimpin UGM setelah Prof Dwikorita Karnawati yang kini jadi kepala BMKG.
Saat tampil pada acara Srikandi BUMN Goes to Campus, Rabu (16/8) di Grha Sabha Pramana, Prof. Ova lebih lanjut mengatakan, penghargaan bangsa Indonesia pada kesetaraan gender menjadi perhatian dari negara luar.
Baca Juga: Mahasiswa Tuna Netra UGM Ikuti KKN di Minggir, Sleman
Rektor bercerita, ia pernah diundang khusus ke Jepang untuk membicarakan kesetaraan gender di Indonesia. Pihak Jepang mengundang dia karena kesetaraan gender di Indonesia dianggap lebih tinggi dan lebih bagus karena kedudukan laki dan perempuan sama.
“Berbeda dengan di jepang, perempuan masih diberi reward lebih rendah dari laki-laki. Sementara kalau di kita, jika memiliki kompetensi maka siapapun berhak tampil lebih tinggi,” ujarnya.