Mengenal Sony Hendrawan, Mantan Pebasket Indonesia yang Masuk FIBA Hall of Fame 2023

- 3 Juli 2023, 06:05 WIB
Pemain dan pelatih baset yang mendapatkan FIBA Hall of Fame di 2023.
Pemain dan pelatih baset yang mendapatkan FIBA Hall of Fame di 2023. /Twitter @FIBA

 

JURNAL SOREANG - Pecinta basket di Indonesia kebanyakan mengetahui beberapa pemain dan legenda NBA seperti Michael Jordan, Kobe Bryant, LeBron James, Stephen Curry, Larry Bird, hingga Wilt Chamberlain. Namun kebanyakan dari kita kurang mengenal Sony Hendrawan. Sony Hendrawan adalah pemain basket terbaik Indonesia sepanjang masa. Apa saja pencapaiannya?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube INA Basketball, pria yang bernama Sony Hendrawan lahir di Semarang pada tanggal 21 Juni 1943. Beliau yang pernah mendominasi dunia basket di Asia era 1960-an mengawali kariernya di sebuah tim lokal yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur. Di tim itu pula Sony Hendrawan mengenal dan berlatih basket.

Walau Sony tidak tinggi, tetapi ia mrrupakan pebasket berbakat. Ia menjadi scorer (pencetak poin) yang handal berkat atletisme dan kecepatannya.

Baca Juga: Luapan Syukur Warga Cirebon yang Kurang Mampu Ekonominya Saat Terima Daging Kurban

Di tahun 1963, Sony Hendrawan dipanggil timnas baaket Indonesia untuk bertanding di GANEFO (Games of New Emerging Forces). Di cabang olahraga basket, Indonesia mendapat medali perak.

Di 1964, Sony Hendrawan juga membela timnas basket Indonesia untuk pre-Olympic atau kualifikasi Olimpiade 1964 cabang olahraga basket. Dalam tujuh kali bermain, Sony mencetak 29,7 poin per game dan 72,6 persen lemparannya masuk. Penampilan terbaiknya terjadi melawan timnas basket negara Kuba yang berakhir dengan skor 99-96 untuk kemenangan negara asal Fidel Castro itu. Saat melawan Kuba, Sony mencetak 59 poin dan 11 lemparan masuk dari 16 lemparan. Pencapaian ini adalah pencapaian poin tertinggi yang dilakukan pemain Indonesia di pertandingan basket internasional.

Indonesia menduduki peringkat terakhir dari 10 negara yang berpartisipasi. Walau Sony Hendrawan merupakan top skornya, Indonesia hanya satu kali memang. Satu kali menang dicetak saat berjumpa Filipina. Peringkat terakhir timnas basket Indonesia saat itu tidak lepas juga dari pandangan politik sang Proklamator, Soekarno yang bermusuhan dengan Taiwan dan Malaysia. Saat itu, Taiwan dan Malaysia juga ikut serta bertanding di kualifikasi Olimpiade tersebut. Ketika Indonesia bertemu dengan kedua negara tersebut, Indonesia memilih walk out.

Baca Juga: Jadwal Liga 1 2023-2024 Senin, 3 Juli 2023, 3 Pertandingan, Big Match Persija vs PSM Makassar, Ini Rinciannya

Untuk top skor pre-Olympic 1964, statistik Sony Hendrawan jauh lebih baik dibandingkan pesaingnya dari Korea Selatan, Kuba, dan Meksiko. Sebagai perbandingan, Sony Hendrawan menduduki peringkat pertama dengan mencetak rata-rata 29,7 poin per game. Dibawahnya ada Kim Yung dari Korea Selatan yang mencetak rata-rata 21,9 poin per game. Ketiga ada Jacinto Gonzales asal Kuba dengan rata-rata 18,3 poin per game.

Tahun 1966, Sony dipanggil lagi untuk membdla timnas basket Indonesia untuk GANEFO di Phnom Penh, Kamboja. Dalam cabang olahraga basket, lagi-lagi mendapatkan perak. Setahun setelahnya, Sony ikut ke Korea Selatan untuk ajang Asia Basketball Confederation (FIBA Asia Cup atau Piala Basket Asia) tahun 1967.

Hasilnya, Indonesia menempati peringkat keempat. Hingga saat ini, prestasi itu adalah prestasi terbaik basket putra Indonesia selama mengikuti kejuaraan FIBA Asia Cup. Sebagai perbandingan, timnas basket Indonesia yang dibela oleh Derrick Michael dan Marques Bolden saat ini paling baik adalah peringkat 11 di FIBA Asia Cup 2022 yang diselenggarakan di Indonesia.

Baca Juga: Dekat Dengan Danau Sentani, 5 Desa Wisata Ini Miliki Destinasi Wisata Menarik

Di tahun 1968, Sony Hendrawan ikut serta membela Indonesia dalam kualifikasi basket untuk bertanding di Olimpiade 1968. Lawan kali ini berasal dari negara kuat macam Spanyol dan Uruguay. Salah satu penampilan mengejutkan timnas basket Indonesia adalah mengalahkan Australia dengan skor 58-51. Sama seperti di kualifikasi Olimpiade 1964, Sony juga menjadi top skor dengan rata-rata 22,3 poin per game. Pencapaian ini melebihi pencapaian Clifford Luyk dengan 18,3 poin per game. Clifford Luyk adalah pemain basket asal Spanyol yang merupakan pemain basket legendaris Real Madrid dan Spanyol. Ia termasuk 50 pemain terbaik sepanjang masa EuroLeague (UEFA Champions League versi basket) dengan membantu Real Madrid juara EuroLeague sebanyak 6 kali.

Karena prestasinya, FIBA Hall of Fame 2023 yang diadakan di Manila, Filipina akan menobatkan Sony Hendrawan sebagai FIBA Hall of Fame beserta Carlos Loyzaga, pemain basket Filipina terbaik sepanjang masa dan Yao Ming, mantan pemain Shanghai Sharks dan Houston Rockets. Penobatan ini dilakukan pada 23 Agustus 2023.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Youtube INA Basketball


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah