Bridgestone Melawan Pirelli untuk Pemasok Ban Tunggal di Formula One Mulai Musim 2025. Apa Kelebihannya?

- 29 Juni 2023, 21:27 WIB
Ilustrasi Apakah Formula One musim 2025 akan pakai ban Pireli atau Bridgestone?
Ilustrasi Apakah Formula One musim 2025 akan pakai ban Pireli atau Bridgestone? /Foto: REUTERS/Albert Gea/REUTERS

JURNAL SOREANG - Dalam waktu dekat, kontrak Pireli sebagai produsen tunggal untuk ban di ajang Formula One akan berakhir di musim 2024. Ada berita yang mengatakan Pireli akan memperpanjang kontraknya. Namun itu tidak mudah karena ada produsen ban lain yang ingin menjadi produsen tunggal di Formula One. Siapa dia? Bagaimana progresnya?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 Speed Indonesia, kontrak Pireli, produsen ban asal Italia, sebagai pemasok ban di Formula One akan berakhir di musim 2024. Dan pihak Formula One sudah membuka pendaftaran untuk produsen ban yang ingin memasok ban untuk Formula One musim 2025-2027.

Pireli yang sudah hampir satu dekade memasok ban di Formula ingin memperpanjang masanya. Tapi, ia mendapatkan halanagan dari produsen ban asal Jepang, Bridgestone. Sekadar informasi, Bridgestone pernah menjadi produsen ban untuk Formula One dari 1997-2010. Saat ini, mereka sudah mengirimkan proposal dan domumen yang disambut positif oleh FIA.

Baca Juga: Bocah Ajaib Asal Prancis, Victor Wembanyama Perkuat San Antonio Spurs di NBA Summer League, 7-17 Juli 2023

Di 2018, Formula One juga pernah melakukan tender untuk produsen ban yang ingin menjadi produsen tunggal di Formula One untuk musim 2020-2024. Pireli menang dengan mudah melawan produsen ban asal Korea Selatan, Hankook. Michelin, produsen ban asal Prancis ini juga sempat mengikuti tender di 2018. Sayangnya, produsen ban yang menjadi kiblat restoran ternama ini mundur karena harus membuat ban dengan spesifikasi lama untuk semusim sebelum berganti ke ban 18 inci sesuai regulasi baru.

Bridge cukup berpengalaman dalam Formula One. Sebagai contoh, produsen Jepang ini berkontribusi pada juara dunia Formula One 1998 yang diraih Mika Hakinen, pembalap asal Finlandia, serta Michael Schumacher yang meraih 5 gelar Formula One secara beruntun. Di era Schumacher, Bridgestone unggul atas Michelin yang memasok ban ke beberapa tim Formula One.

Di 2010, Bridgestone hengkang dari Formula One. Krisis finansial saat itu, mahalnya biaya pembuatan ban, dan penggunaan kembali ban tanpa alur atau ban botak yang dikenalkan pada 2009.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Cirebon yang Bisa Dikunjungi Saat Liburan, Salah Satunya Adalah Pantai Kejawanan

Jika kita dibandingkan ban Pireli dan Bridgestone, mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pada masanya, Bridgestone membuat terbaik dan berkualitas. Buktinya Bridgestone menang perang produsen ban melawan Michelin di 2000-an. Ini tidak lepas dari pembuatan ban kering dengan standar tinggi, tahan banting, awet, dan pembalap lebih berani membuat fastest lap (lap tercepat) saat balapan. Selain ban kering, ban basah untuk balapan dengan cuaca hujan juga tidak kalah bagusnya. Kemampuan menyerap dan melontarkan air dari ban buatan produsen Jepang ini lebih baik dibandingkan Pireli.

Selama ini Pireli banyak mendapatkan kritik. Awal masuknya produsen Italia ini di 2011-2012, satu pembalap harus mengganti ban setidaknya 3-4 kali dalam satu balapan. Artinya, ban Pireli kurang awet. Selain itu, ban buatan Pireli juga mengalami thermal degradation (penurunan performa ban karena suhu). Di thermal degradation, ban yang baru diganti tidak bisa memberikan performa terbaik karena suhu yang kurang optimal. Ban basahnya juga sama. Bahkan pembalap Formula One tidak mau menggunakan ban full wet (ban yang dipakai dalam balapan cuaca hujan sedang) karena performa kalah jauh dibanding intermediate tyre (ban yang dipakai balapan hujan ringan).

Ban Pireli memang cocok untuk sesi kualifikasi atau mencari posisi start. Di balapan, tim harus mencari strategi efektif untuk mengimbangi ban Pireli yang sensitif. Walau gitu, ban Pireli cocok karena mampu menahan downforce dari mobil yang sangat besar di Formula One saat ini.

Baca Juga: Tes IQ Spesial Idul Adha 2023, Hitunglah Jumlah Keseluruhan Lingkaran yang Ada Pada Gambar Tersebut

Bridgestone tidak serta merta menggunakan pengalamannya dahulu untuk menang tender kali ini. Downforce yang sangat besar dan berat mobil yang bertambah 200 kg dibandingkan akhir 2000-an jadi faktor dalam membuat ban. Tapi semua kelemahannya bisa ditutupi dengan pengalamannya di ajang kejuaraan lain dan R&D yang merupakan terbaik di dunia.

Apakah Formula One musim 2025 akan pakai ban Pireli atau Bridgestone?***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 Speed Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah