Network
Nerazzurri setidaknya mulai memperbaiki rekor kandang di bawah standar akhir-akhir ini, dengan empat kemenangan dihasilkan dari enam pertandingan terakhir mereka di Stadion Gewiss - meskipun mereka kebobolan setidaknya satu kali dalam setiap kesempatan.
Istilah ini, perubahan gaya telah membuat tim Gasperini mencetak 61 gol di liga - penghitungan terendah mereka selama lima tahun - tetapi hanya mengirim 46 gol, yang juga merupakan yang paling sedikit sejak 2017-18.
Karena pesan media samar pelatih mereka telah meninggalkan keraguan apakah pemerintahannya selama tujuh tahun akan berlanjut, atau apakah dia akan meninggalkan Bergamo untuk tantangan baru, ketidakpastian menguasai. Jika ini akan menjadi akhir, maka 'Gasp' ingin mengakhiri dengan penuh gaya dengan kemenangan akhir pekan ini.
Setelah lama menjadi mitra junior dalam hubungan tim, Monza telah kalah enam dari tujuh pertemuan terakhir mereka dengan Atalanta, dengan yang paling relevan adalah pertandingan terbalik bulan September, ketika mereka menderita kekalahan kandang 2-0 dari sesama klub Lombardy.
Baca Juga: La Liga : Celta Vigo Diramal Kalah 1-2 dari Barcelona dan Terancam Terdegradasi
Banyak yang telah berubah sejak saat itu, karena Biancorossi telah menjadi tim yang bertransformasi di bawah pelatih rookie Raffaele Palladino, yang memimpin timnya meraih kemenangan atas Juventus di pertandingan pertamanya sebagai pelatih dan kemudian tidak pernah menoleh ke belakang.
