Jeda Buka Puasa Bagi Muslim yang diberikan FA Membuat Koulibaly Senang

- 12 April 2023, 02:04 WIB
Koulibaly Senang FA beri Jeda Buka Puasa Bagi Muslim.
Koulibaly Senang FA beri Jeda Buka Puasa Bagi Muslim. /instagram @chelseafc/

JURNAL SOREANG - Sebelum Federasi Sepakbola Inggris (FA) telah memberikan izin kepada pemain yang sedang menjalankan ibadah puasa untuk berbuka puasa di sela-sela pertandingan.

Dengan begitu membuat para pemain muslim yang bermain di klub Inggris mempunyai keringanan untuk tetap fokus menjalankan ibadah puasa dan bisa tetap berlaga di kompetisi.

Hal ini dirasakan Bek Chelsea Kalidou Koulibaly, Ia merasa senang atas peraturan Liga Inggris yang mengizinkan pemain muslim memperoleh jeda saat pertandingan untuk berbuka puasa.

Baca Juga: Amalan Doa Hari ke 21 Ramadhan, Meminta Dijauhkan Dari Godaan Setan

Liga Inggris memberlakukan aturan jeda waktu saat pertandingan bagi para pemain muslim untuk berbuka puasa sebab sebagain jadwal pertandingan Liga Inggris dimainkan pada waktu sebelum matahari terbenam.

“Ketika anda datang ke sini dan melihat bahwa mereka dapat menghentikan permainan bagi umat Islam untuk mengisi energi, minum dan sedikit makan, itu luar biasa. Itu tidak pernah terjadi pada saya jadi itulah mengapa perasaan ini luar biasa" kata Koulibaly.

Pada pertandingan pekan lalu ketika Chelsea vs Liverpool, wasit menghentikan pertandingan untuk memberikan waktu berbuka bagi para pemain muslim untuk berbuka terlihat para pemain Chelsea dan Liverpool sedang bukber di pinggir lapang.

Baca Juga: Tersangka Tempel Stiker QRIS Palsu di 38 Titik di Jakarta dan Tangerang, Ini Dia Daftarnya

 Chelsea tercatat saat ini memiliki empat pemain muslim Hakim Ziyech, Kalidou Koulibaly, Wesley Fofana dan N'Golo Kante dan satu pemain Liverpool Ibrahima Konate.

Sebelumnya Chelsea menggelar buka puasa bersama di Stadion Stamford Bridge, rekan satu timnya sering bertanya mengenai apa yang dilakukan oleh umat muslim

"Selama Ramadhan, rekan satu tim melihat kami berdoa dan bertanya apa yang kami lakukan. Sebagian besar waktu mereka mengira Ramadhan adalah tentang tidak makan atau minum, tetapi lebih dari itu. Ini tentang memahami apa yang kami baca dalam Al-Quran, agama, perilaku kami dan juga Nabi kami Muhammad. Kami harus menjelaskan itu kepada mereka, sehingga ketika seseorang bertanya, kami bisa memberikan jawaban," ungkap Koulibaly.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah