Network
JURNAL SOREANG - Tragedi Kanjuruhan menjadi saksi sejarah kelam sepakbola Indonesia.
Hal itu kini tercatat sebagai kerusuhan dalam sepakbola yang memakan ratusan korban.
Tak hanya itu, atas tragedi ini sepakbola kita terancam sanksi dari federasi terkait baik FIFA maupun AFC.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan : Media Vietnam Sebut Manajemen Sepakbola Indonesia Lemah
Tentu ini sangat merugikan, terlebih sepakbola Indonesia kini sedang berkembang dan bahkan level timnasnya kini berprestasi dan senantiasa ukir sejarah baru dengan era kepelatihan Shin Tae-yong.
Secara total Tragedi Kanjuruhan ini mendewasakan 125 orang dengan membuat hampir 500 suporter mengalami luka baik luka ringan maupun yang berat.
Tak aneh memang jika hal ini menyita perhatian dunia, bahkan liga-liga Eropa pun secara resmi membuat silence of minute untuk menghormati para korban.
Baca Juga: Horor Suara Aneh di Stadion Kenjuruhan pada Malam Hari, Setelah Kerusuhan
Kini Tragedi Kanjuruhan masuk dalam urutan kedua sebagai insiden sepakbola yang paling banyak merenggut korban di bawah insiden di Peru dengan 300-an korban.
Wajar memang jika ancaman sanksi FIFA membayangi PSSI dan sepakbola Indonesia.
