Menurut informasi yang diterima, petugas tak hanya sekali menembakkan gas air mata.
Hal itu membuat masa yang berada di tribun berhamburan keluar stadion, alhasil masa pun berdesak-desakan di jalur keluar.
Terlebih beberapa gate masih terkunci dan dilihat dari video yang beredar banyak yang lemas dan kelelahan dan tak sedikit juga yang pingsan.
Beberapa orang pun meninggal dunia akibat sesak napas, hal ini sangat disayangkan pihak kepolisian tak mentaati peraturan yang telah diatur oleh FIFA.
Dimana gas air mata dan senjata api dilarang masuk ke Stadion.
Baca Juga: Link Twibbon Maulid Nabi dan Cara Menggunakannya, Klik di Sini!
Selain itu penembakan gas air mata ke arah tribun juga membuat masa yang awalnya tidak ikut kericuhan menjadi kalang kabut untuk menyelamatkan diri.
Dan membuat suasana semakin mencekam, nahasnya lagi banyak perempuan dan anak di bawah umur yang meregang nyawa bahkan beberapa dari mereka tak bisa dikenali karena belum mempunyai KTP.
Tentu ini menjadi duka untuk seluruh rakyat Indonesia, selain itu kejadian seperti ini sangat merugikan bagi sepak bola Indonesia.