Ali mengaku seluruh jajaran manajemen dan pemain tidak menyangka pertandingan melawan Persebaya memakan banyak korban jiwa.
"Saya kira tim semua, pemain, syok semua. Semua tidak menginginkan ini," katanya.
seperti diketahui, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Baca Juga: 5 Dampak Berbahaya Minum Kopi Ketika Perut Kosong, Bisa Bikin Hormon Stres Meningkat lho!
Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain.
Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Gas air mata ditembakkan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.***