Baca Juga: Tragedi Olah Raga Arema Kanjuruhan Malang, PSSI Hentikan Sementara Liga 1 2022-2023, Berapa Lama?
Saya pribadi hampir pingsan karena sesak nafas dikarenakan gas air mata. Perlu disesuaikan lemparan gas air mata tersebut, karena sontak banyak aremania (kebanyakan anak kecil dan wanita) pingsan di tempat.
Saya mencoba menenangkan diri karena sesak nafas dan pandangan tidak bisa terkendali, saya hampir pingsan saat berusaha lari menjauhi area yang dilempari gas air mata.
Lalu saya masuk ke warung dan disana sudah banyak korban yang sesak nafas. Beberapa saat kemudian kami yang berada di dalam warung tribun Kanjuruhan, ada salah satu polisi menyuruh kami untuk keluar.
Dengan kondisi diluar belum kondisif dan masih ada banyak gas air mata, dan kami para aremania tidak mau keluar dari warung tersebut karena beberapa pertimbangan yang tidak diinginkan.
Setelah suasana sedikit mereda dan gas air mata mulai hilang, saya berusaha mengajak rekan-rekan aremania agar secepatnya keluar dan menjauhi area tersebut.
Lalu kami keluar pagar parkiran 87 disitu saya menenangkan diri.
Diakhir unggahannya ia mengaku sangat sedih dengan peristiwa yang terjadi, ia pun menyayangkan cara penyelesaian dari pihak keamanan sampai harus berjatuhan korban.***