Assist Throw-in Pratama Arhan untuk Timnas Indonesia Bukan Strategi Baru di Sepak Bola, Begini Sejarahnya

- 26 September 2022, 15:08 WIB
Pratama Arhan, membuat assist dari skema lemparan ke dalam atau throw-in saat Timnas Indonesia mengalahkan Curacao
Pratama Arhan, membuat assist dari skema lemparan ke dalam atau throw-in saat Timnas Indonesia mengalahkan Curacao /twitter/@PSSI/

Secara khusus bahkan Mark Stats mencari sempel tim yang kerap sukses menerapkan strategi itu dan mereka menemukan nama klub Premier League, Brentford.

Brentford merupakan klub yang paling sering melakukan lemparan ke dalam jarak jaruh dan memiliki hight expected goal lebih tinggi dibanding klub Eropa lain.

Baca Juga: Jangan Tidur di Waktu - waktu Ini, Bisa Menyebabkan Perut Buncit dan Obesitas

Hal ini juga selaras dengan statistik tim tersebut di mana Brentford memiliki total tembakan ke gawang atau shots tertinggi dari skema throw-in.

Akan tetapi, istilah long throw-in mungkin lebih melakan dalam sosok pemain Stoke City di periode 2008-2010, Rory Delap.

Delap sering disorot karena kemampuannya melakukan lemparan selalu memberikan ancaman bagi pertahanan lawan.

Baca Juga: Ingin Menurunkan Badan Berat Badan Dengan Efektif? Coba Konsumsi Makanan yang Satu Ini

Tak main-main, sepanjang musim 2008/2009, throw-in yang dilakukan Delap mampu menhasilkan 53 tembakan ke gawang, 8 di antaranya menjadi sebuah gol.

Namun, keunikan yang dimiliki Delap ternyata tak disukai semua orang, salah satunya adalah kritikan yang lahir dari mulut mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger.

Wenger bahkan mengajukan rekomendasi kepada FA agar aturan lemparan ke dalam diubah, meski kemudian gagasan tersebut ditlak mentah-mentah.

Halaman:

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x