JURNAL SOREANG - Luis Milla effect cukup terasa saat ini di Persib Bandung walaupun baru jalani 3 laga.
Beberapa hal masih tetap jadi masalah, namun setidaknya semua sepakat bahwa Persib berubah total dapat ditangani Luis Milla.
Walaupun jika dibandingkan dengan era Robert Alberts pasti tak semuanya baik, bahkan sejatinya kita perlu apresiasi dan berterima kasih dengan 3 tahun pembentukan tim yang dilakukan pelatih Belanda asal tersebut.
Baca Juga: Jinyoung GOT7 Berikan Dukungan Untuk Comeback Jisoo BLACKPINK dan Doyoung NCT
Saat pertama datang Luis Milla yang baru bergabung dikabarkan langsung bisa mendampingi
Persib di laga big match kontra Bali United, namun gagal karena alasannya saat itu Luis Milla masih harus mengurus beberapa administrasi izin bekerja.
Saat itu skuad Maung Bandung dipimpin oleh asisten pelatihnya yakni Budiman di bawah arahan Budiman Marc Klok dan kawan-kawan belum bisa bangkit dari performa buruknya.
Saat itu mereka dipermalukan oleh Bali United dengan skor 2-3 dan PSM Makassar dengan skor 5-1.
Sebenarnya laga kontra PSM Luis Milla berpeluang untuk menjalani debut pertamanya.
Sayangnya lagi-lagi dia harus absen karena dikabarkan dalam kondisi fisik yang kurang fit menurut dokter Persib Rafi Ghani.
Luis Milla saat itu mengeluhkan kurang enak badan, disebut kalau Luis Milla kelelahan dengan beberapa agenda yang padat yang dia jalani.
Setelah gagal mendampingi Persib Bandung di laga kontra PSM Luis Milla pun baru bisa memimpin di Pekan ke-8 kontra Rans Nusantara FC.
Kedua tim bertanding di hadapan publik Stadion GBLA saat itu Maung Bandung meraih kemenangan setelah menekuk Rans dengan skor 2-1.
Di laga berikutnya lagi-lagi Persib menang ketika berhadapan dengan Arema FC walaupun bermain di Stadion Kanjuruhan.
Anak asuh dari Luis Milla ini mengakhiri laga dengan skor 1-2, di laga terbaru kontra Barito Putera.
Persib Bandung pun kembali melanjutkan trend kemenangannya saat itu mereka melibas Laskar Antasari dengan skor telak 5-2.
Walaupun meraih kemenangan telak Luis Milla menyoroti Banyak permasalahan di babak kedua.
Dia menilai kalau anak asuhnya terlalu membiarkan lawan untuk mengembangkan permainan.
Walaupun begitu pelatih berusia 56 tahun ini mengaku senang dengan hasil tersebut Mila berujar kalau hasil ini bisa meningkatkan kepercayaan diri para pemain.
Baca Juga: Kemenag Perpanjang Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit Sampai 20 September 2022, Ayo Manfaatkan
Ini juga perlu digaris bawahi, tak asal menunjuk kedua asisten ini cukup menjanjikan.
Manuel Perez-Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez resmi bergabung memperkuat jajaran kepelatihan Persib.
Cascallana dan Rodriguez akan membantu Luis Milla untuk menangani Marc Klok dan kawan-kawan, peran mereka sebagai asisten pelatih teknik dan fisik.
Peran mereka bisa dibilang sangat sentral, mereka merubah gaya permainan Persib dengan lebih banyak memainkan bola dari kaki ke kaki.
Lalu untuk urusan fisik pun mereka digenjot lebih keras lagi yang membuat mungki para pemain sendiri yang merasakan perbedaan dari sebelumnya.
Bahkan setelah laga kontra Barito Putera usai pemain yang tak dapat menit bermain diforsir berlari melakukan pemanasan agar tak terlalu kaku nantinya.
Ini sangat baik dan memberi lebih banyak latihan yang membuat pemain bertambah kemampuan fisiknya.
Dari hal tersebut kita bisa menarij kesimpulan kedatangan Luis Milla memberikan dampak yang signifikan.
Persib di 3 pertandingan bersama Luis Milla memperlihatkan hal berbeda yang cukup mengesankan walaupun masih ada catatan.
Berikut adalah catatan kekurangan dan kelebihan Luis Milla bersama Persib di 3 laga awal, diantaranya:
Kelebihan
1. Menerapkan permainan dengan umpan-umpan pendek yang terlihat mereka sangat memanfaatkan lebar lapangan.
Ini berbeda dengan gaya yang sebelumnya yang terlihat tak berpola yang hanya andalkan long ball saja.
2. Possesion Football, selalu menguasai permainan dan Persib rata-rata menguasai 64 persen ball possesion di 3 pertandingan terakhir.
Wajar bila itu terjadi karena sekali lagi mereka memanfaatkan lebar lapangan dengan melakukan operan terukur yang bisa dibilang lebih efektif dari erase belumnya.
3. Rotasi pemain berjalan cukup bagus yang terlihat dengan tidak terlalu bergantung pada seorang pemain.
Bahkan dia cenderung memanfaatkan beberapa pemain yang di era Robert Alberts tak berkembang dan tak memiliki menit bermain.
4. Selain itu optimalisasi pemain sangat terasa dengan kini perlahan Ciro Alves hingga Daisuke Sato dan Febri Hariyadi menunjukan performa terbaiknya.
Kekurangan
1. Rasio kebobolan tiap match masih tinggi, terbuka sejak ditangani oleh nya Persib selalu kebobolan, bahkan terbaru lawan Barito Putera mereka harus dijebol lebih dari 1 gol.
Baca Juga: Gak Main-Main! Ternyata Segini Nominal Gaji Hacker Jika Bekerja di Sebuah Perusahaan
2. Kemampuan menghentikan lawan saat mendapat peluang masih lemah yang kadang disitulah tercipta peluang emas hingga berbuah gol.
Tak jarang penalti terjadi karena jadi opsi terakhir menghentikan lawan yang dilakukan pemain akibat dari sulitnya menghentikan pergerakan lawan.
3. Sering kecolongan dari umpan terobosan lawan yang berujung kebobolan untuk Persib.
Beberapa momen ini terjadi dari lawan Barito Putera, Arema FC dan Rans Nusantara FC.
Ini sebenarnya tak bagus dan bisa berakibat gagal meraih kemenangan, namun mungkin ini baru permulaan dan masih bisa diantisipasi dengan lebih memforsir taktik pada lini bertahan.
4. Lalu satu lagi yang tak kalah penting koordinasi antara gelondong bertahan
bek sayap dan bek tengah sejauh ini masih belum optimal.
Namun Luis Milla sejatinya telah membuat Persib bangkit dari keterpurukan dan ujian kembali datang nanti di laga melawan Persija.***