Bedah Taktik Manchester United di Laga Pembuka Premier League 2022-2023: Bobrok dari Belakang sampai Depan!

- 9 Agustus 2022, 16:39 WIB
Taktik yang diterapkan Erik ten Hag tidak berjalan lancar di laga pembuka Manchester United
Taktik yang diterapkan Erik ten Hag tidak berjalan lancar di laga pembuka Manchester United /Twitter/@SportBible/

JURNAL SOREANG - Erik ten Hag memiliki pekerjaan besar di tangannya setelah Manchester United mendapat hasil buruk pada hari Minggu dalam kekalahan melawan Brighton di laga pembuka Premier League 2022/2023.

Brace yang dilakukan Pascal Gross di babak pertama bikin Brighton berhasil membungkam Manchester United dihadapan penggemarnya dengan skor 2-1.

Kemenangan itu juga merupakan kali pertama sepanjang sejarah mereka berhasil menang melawan Manchester United di Old Trafford.

Baca Juga: Wow! 28 Tahun Bekerja di Arab Saudi, TKW Asal madura Ini Bikin Takjub Para TKI

Hasil itu adalah awal mimpi buruk Setan Merah di 'Theatre of Dreams' untuk Ten Hag, hasil yang berbanding drastis dengan laga-laga pramusim yang sebagian besar positif.

Pada laga melawan Brighton, lini tengah MU menerima sebagian besar kritik yang datang dan alasannya memang sangat mudah didapatkan.

Sebuah situs analisis video, Tifo Football, secara khusus membedah taktik dan strategi permainan MU di bawah kepemimpinan baru Erik ten Hag, seperti dilanisr Sport Bible.

Baca Juga: Jenis Olahraga yang Boleh dan Tidak Dilakukan Istri yang Sedang dalam Program Hamil

Masalah utama yang ditemukan oleh Tifo adalah fakta bahwa pemain MU terlalu lama menguasai bola, tetapi lambat dan lemah saat menguasainya, kebobrokan taktik mereka bahkan ditemukan dari setiap lini.

David de Gea menjadi salah satu yang ikut pada hari Minggu, meskipun masih cukup oke sebagai penagkal tembakan-temabakan lawan, tapi distribusi bolanya sepanjang laga dalam upaya build-up serangan begitu kurang maksimal.

Pemain baru Lisandro Martinez juga kesulitan dalam debutnya di Premier League. Ia sering dipaksa untuk membuang bola ke lapangan dan juga dinilai terlalu lama mengambil keputusan.

Baca Juga: Tes IQ: Pria Nomor Berapa yang Berdiri di Jembatan? si Insting Tinggi Pasti Berhasil, Apakah Kamu Termasuk?

Kapten Harry Maguire tidak lebih baik. Seperti biasanya, penentuan posisi dan pengambilan keputusannya gagal mengkoordinir barisan 4 bek Red Devils.

Brighton mengidentifikasi lini tengah United sebagai target utama karena Fred dan Scott McTominay sering kehilangan penguasaan bola di area yang sangat berbahaya.

Karena ketidakmampuan mereka untuk mengatasi tekanan, Christian Eriksen dan Bruno Fernandes harus turun lebih dalam untuk mendapatkan bola yang membuat opsi serangan MU jadi terbatas.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Tanggapi Vlog Miliknya yang Dianggap Singkat oleh BLINK

Akibatnya, Brighton mampu mendorong sayap belakang mereka lebih jauh untuk menciptakan ruang gerak yang luas. Pemain seperti Solly March dan Leandro Trossard sangat penting dalam kedua gol Pascal Gross.

Setelah memasukan Cristiano Ronaldo di babak kedua, Eriksen bermain lebih dalam di lini tengah dan segalanya mulai membaik karena mereka benar-benar memiliki pemain di lini tengah yang dapat memainkan umpan dan menekan pertahanan Brighton.

Tetapi sayangnya itu terlalu sedikit terlambat karena Brighton merespon dengan permainan bertahan untuk menyegel kemenangan.

Baca Juga: Ultimatum 24 Jam Tak Digubris oleh Persib Bandung, VPC Ajak Bobotoh Demo Serukan Dua Tuntutan

Jelas sekali bahwa MU sangat membutuhkan gelandang berkualitas tinggi, karena itulah mengapa mereka ngotot mengejar Frenkie de Jong dari Barcelona sejak lama.

Namun, waktu kini hampir habis bagi Ten Hag untuk menambah kekuatan pasukannya, ditambah keengganan De Jong untuk meninggalkan Barcelona bisa jadi tidak akan membawa hasil yang baik bagi United.

Selanjutnya, Ten Hag harus membawa pasukannya bertandang ke markas Brentford pada pekan kedua Premier League minggu depan.
***

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Sport Bible


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x