Network
JURNAL SOREANG- Juventus berhasil dipecundangi oleh raksasa Spanyol di laga pramusimnya dengan skor telak, yakni 2-0.
Dalam posisi yang tengah berduka, eks Juventus yakni Matthijs de Ligt malah membuat komentar yang sejatinya membuat Juventus kesal.
Matthijs de Ligt mengungkapkan alasan yang sebenarnya, kenapa dirinya memilih hengkang dari Juventus di bursa transfer musim ini.
Baca Juga: Era Jose Mourinho Belum Selesai! As Roma Taklukan Tottenham Hotspur di Laga Pramusimnya
Kepindahannya ke Bayern Munchen tiada lain, salah satunya tidak ada kecocokan dengan pola yang diberikan oleh Massimiliano Allegri.
Tidak hanya itu saja, Matthijs de Ligt pun mengkritisi terkait posisinya yang kerap dialih fungsikan yang sebenarnya bukan spesialisasinya.
Namun alasan yang sebenarnya Matthijs de Ligt ingin bergabung dengan Juventus tiada lain, karena adanya sosok Maurizio Sarri.
Baca Juga: Pertemuan Bilateral RI-Belanda, Tingkatkan Kerja Sama Berbagai Ilmu Pengetahuan, Ini Manfaat Lainnya
Disisi lain, dalam lanjutan laga pramusimya, Juventus tidak berhasil mengalahkan Real Madrid.
Karim Bezema dan Marco Asensio menjadi sosok mimpi buruk Juventus di laga pramusimnya.
Marco Asensio berhasil membobol gawang Juventus pada menit ke-69, sedangkan Karim Benzema berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-19 babak pertama.
Baca Juga: Pulo Dybala Buktikan Kualitasnya di Laga Pramusim Saat AS Roma Kontra Tottenham Hotspur
Pada babak pertama, Real Madrid nampak lebih mendominasi permainan, dan mendapatkan hadiah penalti, Karim Benzema berhasil mengeksekusi dengan sempurna.
Seolah ingin menggandakan kemanangannya. Pada babak kedua, Real Madrid tampil lebih menyerang.
Alhasil, serangan yang dibuat pada babak kedua pun, berhasil membuahkan gol untuk Real Madrid.
Marco Asensio berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-69 dan alhasil skor berubah menjadi 2-0. Hingga pluit akhir ditiupkan wasit, skor tidak berubah.
Laga yang dilangsungkan di Stadion Bowl, California Amerika Serikat itu, berakhir dengan tidak menyenangkan bagi Juventus.
Bukan hanya itu, mungkin pernyataan eks mantan pemainnya, yakni Matthijs de Ligt sejatinya membuat kesal Juventus.***
