Wajar saja jika nama Persipura di kambing hitamkan mengingat 80 persen rekrutan Persita Tangerang berasal dari Persipura dan sebagainnya adalah pemain berdarah Papua walaupun berasal dari tim lain.
Namun walaupun memang faktanya mereka dibantai, namun terlalu dini untuk mendesak atau menyalahkan pemain dan pelatih.
Mengingat ini adalah laga pramusim dan laga yang tak berpengaruh apapun, namun memang ekspektasi pendukung memanglah harus menang, menang dan menang.
Namun wajar saja bila mereka masih belum tampil maksimal, mengingat belum terbentuknya chemistry dan karakter satu sama lain membuat permainan Persita Tangerang belum memperlihatkan penampilan yang apik.
Masih ada dua laga sisa yang memberikan waktu untuk bisa mengevaluasi permainan sebelum menyongsong Liga 1 di bulan berikutnya.
Kita lihat nanti saat melawan PSS Sleman dan Persis Solo, apakah Pendekar Cisadane akan tampil lebih baik lagi? Atau justru tampil lebih buruk lagi?.***