Network
JURNAL SOREANG- Menjelang Piala Dunia 2022, Timnas Portugal telah memperlihatkan kedalaman skuadnya di berbagai kompetisi bergengsi.
Setidaknya lima tahun terakhir sebelum perhelatan Piala Dunia 2022 dimulai, Timnas Portugal telah unjuk diri di partai puncak beberapa kompetisi kelas internasional.
Sebelumnya diketahui bahwa Portugal mengalami masa penurunan performa terutama dalam turnamen Piala Dunia yang hanya mampu menduduki laga awal pembuka.
Baca Juga: Grup H Piala Dunia 2022: 4 Fakta Menarik Persaingan Portugal Vs Uruguay, Siapa yang Terhebat?
Terakhir kali menduduki posisi keempat pada 2006, sampai saat ini Portugal selalu terjebak di lubang yang sama.
Namun kali ini menatap Piala Dunia 2022 nampaknya Portugal benar-benar siapa menjemput gelar yang belum pernah diraihnya.
Sepanjang mengikuti perhelatan empat tahunan ini pencapaian terbaik skuad berjuluk Selecao das Quinas hanya pada posisi ketiga.
Medali perunggu pernah dibawa pulang skuadnya pada turnamen 1966 yang sekaligus sebagai panggung debut pertamanya kala itu.
Sejak turnamen itulah nama Portugal mulai dikenal sebagai negara sepakbola yang tak boleh dipandang sebelah mata.
Legendaris Eusebio menjadi yang takkan terlupakan mencatatkan diri dalam top skorer Piala Dunia.
Torehan 9 golnya mampu membuat dunia terpusat pada negara kelahirannya.
Setelah era Eusebio Portugal kembali memiliki generasi emas pada akhir 80 hingga 90-an yang mampu menyabet gelar kejuaraan Eropa tingkat remaja.
Baca Juga: Kuda Hitam! 5 Negara Ini Tampil Mengejutkan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, No.1 Lawan Portugal
Nama seperti Luís Figo, Manuel Rui Costa, João Pinto, dan Jorge Costa menjadi pemain bintang yang bersinar di dalamnya.
Mereka juga ambil bagian di Piala Eropa 2000 meski harus terhenti di semifinal.
Ini menjadi awal langkah Portugal membangun diri usai ditinggal generasi emasnya di era 60 an.
Empat tahun setelahnya, pada Piala Euro 2004 yang digelar di kandangnya sendiri Tim Samba Eropa hampir meraih gelar yang dinantikan selama ini.
Nyaris menyentuh trofi yang didambakan, Negeri Seribu Dewa mengubur dalam-dalam mimpi besar tersebut.
Portugal harus terhenti usai dikalahkan oleh Yunani di partai puncak.
Berselang dua tahun kemudian, nama Cristiano datang menjadi bocah ajaib menyumbangkan gol di Piala Dunia 2006.
Pada perhelatan tersebut Portugal kembali berbicara jauh hingga babak semifinal usai dikalahkan Prancis untuk merebut posisi ketiga.
Namun setelah perhelatan itu Selecao das Quinas mulai mengalami masa krisis. Nama Luis Figo, Rui Costa dan Nuno Gomes mengundurkan diri dari panggung internasional.
Ronaldo dengan generasinya belum mampu mengembalikan masa kejayaan tersebut Portugal.
Kegemilangan CR7 kala itu tak berbanding lurus dengan nama negaranya, hingga saat itu pelatih Paulo Bento akhirnya dipecat.
Pelatih tersebut dianggap terlalu fokus dengan kebintangan Ronaldo dan minim kreativitas dalam mengolah tim.
Dirinya hanya berfokus pada satu nama tanpa melibatkan pemain lain dengan kadar yang sama.
Akhirnya, Fernando Santos datang sebagai pengganti di kuris kepelatihan.
Dirinya tahu betul apa yang terjadi dan sangat menghindari kesalahan serupa.
Ia mengelola tim secara menyeluruh dan memberikan tanggung jawab yang sama pada setiap pemain yang turun ke lapangan.
Benar saja, usaha dari Santos berbuah manis, dibuktikan dengan suksesnya Portugal menyabet gelar juara Euro 2016.
Datang sebagai tim yang tak diunggulkan, Seleccao das Quinas dapat melangkah jauh hingga tim sekelas Prancis mampu dilibasnya di partai Puncak.
Tak sampai di situ tiga tahun kemudian mereka juga sukses menyabet gelar UEFA Nations League yang mengukuhkan ketajaman skuadnya.
Dari situ pula Portugal mulai menelurkan bakat emasnya kembali.
Nam-nama seperti Goncalo Guedes, Bernardo Silva, Joao Felix, Ruben Neves, Bruno Fernandes, João Cancelo, William Carvalho, Ruben Dias, mampu membuktikan karir melejitnya di klub masing-masing.
Bakat muda tersebut juga mempersembahkan gelar Piala Eropa U-19 pertamanya untuk Portugal.
Sejak itu juga bakat muda baru mulai bermunculan kembali, nama seperti Fransisco Trincao juga muncul memperkuat skuad Selecao.
Nama pemain senior seperti Ronaldo, Pepe, dan Jose Fonte juga masih bisa diandalakan.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Ini 3 Fakta Menarik Grup H Piala Dunia 2022, Dejavu bagi Portugal?
Menyambut Piala Dunai 2022, dengan skuad yang lebih mapan nampaknya Portugal akan membidik gelar tertinggi.
Bermodal kolaborasi talenta muda berbakat dan pemain senior serta dibarengi dengan performa konsisten Portugal berpotensi besar menjadi juara di perhelatan Qatar tersebut.
Apalagi melihat sang kapten, Ronaldo yang sudah diambang masa pensiunnya nampakanya akan bermain habis-habisan untuk negaranya.***
