Network
JURNAL SOREANG - Editor majalah Prancis France Football telah meminta maaf kepada Andres Iniesta karena tidak memberinya Ballon d'Or dalam karirnya.
Iniesta dianggap sangat layak untuk memenangkan penghargaan tersebut, paling tidak satu Ballon d'Or.
Menurut penilaian, tahun yang paling dekat untuk Iniesta memenangkan Ballon d'Or adalah pada 2010.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus Affiliator Binary Option Indra Kenz, 3 Tersangka Ditambah Masa Tahanannya
Saat itu, Iniesta mampu memenangkan Piala Dunia dan menjadi penentu kemenangan Spanyol di final.
Iniesta juga memenangkan La Liga bersama Barcelona dan melaju hingga semi final di Liga Champions di tahun itu.
Gelandang Barcelona itu sangat layak untuk memenangkan Ballon d'Or dari berbagi sisi. Namun nyatanya, pemenang Ballon d'Or itu adalah rekannya sendiri, Lionel Messi.
Padahal Messi bersama Argentina tidak mampu melaju lebih jauh dari perempat Final Piala Dunia 2010 karena dikalahkan Jerman.
Baca Juga: Berbeda dengan Barcelona Kualitas Permainan Lionel Messi di PSG Turun Drastis, Inikah Penyebabnya?
Akan tetapi Messi terpilih sebagai pemenangnya, diikuti Iniesta di urutan kedua dan Xavi Hernandez di urutan ketiga.
Berikut ini rinciannya:
1. Lionel Messi: 22%
2. Andres Iniesta: 17%
3. Xavi Hernandez: 16%
Ballon d'Or 2010 memang mengalami sedikit perubahan. Untuk pertama kalinya, pernghargaan tersebut disatukan dengan pemain terbaik FIFA.
Maka selain para jurnalis, para kapten dan pelatih tim nasional pun memberikan suaranya untuk memilih.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus Affiliator Binary Option Indra Kenz, 3 Tersangka Ditambah Masa Tahanannya
Atas absennya Iniesta dari peraih Ballon d'Or, Editor majalah Prancis France Football telah meminta maaf.
"Maafkan kami, Andres" katanya dikutip dari BR Football.
"Untuk kami, Andres bukan hanya sekedar pemain, namun dialah pemain sebenarnya. Pengorbanannya untuk tim membuatnya kehilangan pengakuan individu yang lebih besar."
"Absennya Iniesta dalam daftar pemenang Ballon d'Or sangat menyakitkan. Kami hanya bisa berharap dia memiliki kampanye khusus di Piala Dunia Rusia dan memperbaiki anomali demokrasi ini." tambahnya.***
