Demi Bisa Foto Selfie Bareng Trofi Piala Dunia 2022 Qatar, Ribuan Buruh Migran Rela Antri Berjam-jam

- 9 Mei 2022, 19:19 WIB
Potret trofi Piala Dunia yang miliki sejarah panjang
Potret trofi Piala Dunia yang miliki sejarah panjang /@world_cup_trophy/

JURNAL SOREANG - Ribuan buruh migran yang telah bekerja untuk pembangunan Stadion Piala Dunia 2022 Qatar rela antri panjang hanya untuk melihat trofi Piala Dunia.

Trofi tersebut akan diperebutkan oleh seluruh tim dari 32 peserta Piala Dunia 2022 Qatar pada bulan November mendatang.

Harga tiket yang mahal membuat sebagian orang tidak bisa menonton langsung Piala Dunia 2022 Qatar, sehingga sebagian besar yang berprofesi sebagai buruh migran rela antri berjam-jam hanya untuk melihat trofi sensasional tersebut.

Baca Juga: Beda Nasib Bagaikan Langit dan Bumi, Vanessa Khong dipenjara Dinan Fajrina Aman, Netizen: Kooperatif Bos!

Setidaknya mereka harus menunggu hingga dua jam untuk kesempatan selfie di samping trofi Piala Dunia berlapis emas tersebut.

Buruh migran yang bekerja membangun tujuh stadion baru Piala Dunia 2022 Qatar itu paling banyak berasal dari Asia Selatan.

Tak hanya membangun stadion baru, ribuan buruh migran itu juga bertugas untuk merenovasi stadion kedelapan untuk Piala Dunia pertama di negara Arab.

Baca Juga: Pantas 5 Kali Juara Piala Dunia Ternyata Brazil Kebanyakan Lini Penyerang, Begini Formasi Emasnya!

Qatar telah menghadapi kritik keras atas hak-hak buruh tetapi bersikeras telah membuat perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya negara paling progresif bagi pekerja asing di antara negara-negara Teluk.

Untuk tahap terakhir dari penampilan terakhirnya di Qatar sebelum turnamen, replika trofi Piala Dunia 2022 Qatar itu dipasang di tempat parkir dekat stadion kriket utama Doha di Asian Town.

Setiap orang memiliki waktu sekitar 15 detik pada hari Jumat untuk berfoto dengan piala yang saat ini dipegang oleh juara bertahan Prancis. 

Baca Juga: Pernah Tampil Gacor di Piala Dunia 1994 hingga disebut Brazilnya Asia, Mampukah Arab Saudi Bangkit di Qatar?

Sebuah grup pop Bangladesh dan penabuh genderang India menghibur orang-orang yang antri menunggu giliran.

Azam Rashid, seorang tukang kayu yang bekerja di dua stadion, mengatakan bahwa dia termasuk dari ribuan pekerja yang tidak mampu membeli tiket Piala Dunia 2022 Qatar tetapi tertarik dengan piala tersebut.

“Tiketnya mungkin terlalu mahal, tapi Qatar dan Piala Dunia telah memberi saya kesempatan,” katanya. “Ada antrean panjang, tetapi akan sangat berharga untuk melihat trofi.”

Baca Juga: Doni Salmanan Masih dalam Penjara, Dinan Fajrina Mengaku Hanya diberi Jatah Dua Kali dalam Sebulan

Beberapa tiket seharga 40 riyal ($11) atau Rp160,034 telah dipesan untuk 2,8 juta penduduk Qatar, yang sebagian besar adalah pekerja asing.

Namun, banyak orang yang mengantre mengatakan bahwa semua tiket murah telah habis dan biaya lainnya di luar jangkauan untuk sebagian besar pekerja laki-laki yang mendapatkan upah minimum Qatar sebesar $275 per bulan.

“Piala Dunia memang mengasyikkan, tetapi bagi saya itu pasti terlalu berat,” kata seorang pekerja administrasi yang menyebut namanya Tarir.

Baca Juga: Libur Lebaran Idul Fitri Telah Berakhir, Sebanyak 40 Ribu Pemudik Tiba di Jakarta Melalui Transfortasi KAI

Ekspat lain, Nasim, mengatakan dia lebih beruntung dan mendapatkan tiket seharga $10. “Semua orang mampu membayar harga yang saya bayarkan,” katanya.

Tetapi Ahmed Kareem, seorang buruh bangunan yang mengatakan bahwa dia telah berada di Qatar selama satu dekade, memperkirakan bahwa sebagian besar migran hanya akan menonton pertandingan di TV.

“Trofi ini adalah peristiwa besar bagi kami. Ini adalah yang paling dekat yang kebanyakan dari kita akan sampai ke Piala Dunia, ”katanya.***

 

Editor: Siti Nieke Noviyanti

Sumber: Dawn


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah