Baca Juga: Eks Bos FIFA Sebut Lionel Messi Tak Layak Dapat Bola Emas Piala Dunia 2014, Ini Katanya
Kredit lebih layak diberikan kepada Juventus. Kendati mereka jugalah yang menciptakan kasus calciopoli, tapi pada akhirnya klub itu juga yang berhasil mengembalikan nilai koefisien Liga Italia.
Dalam satu dekade terakhir, Juventus menjadi klub yang paling sering melangkah jauh di kompetisi Liga Champions, bahkan dua kali masuk final pada 2014/2015 dan 2017/2018.
Meski dari kedua kesempatan tersebut Si Nyonya Tua cuma jadi runner-up, tapi pencapaiannya berhasil mengembalikan jatah wakil Italia ke Liga Champions kembali menjadi 4 tim setelah sebelumnya sempat dikurangi karena nilai koefisien yang rendah akibat prestasi jelek perwakilannya di ajang Eropa.
Seiring waktu, atau tepatnya setelah CR7 bermain di kompetisi ini, Serie kembali diramaikan oleh bintang-bintang lapangan papan atas.
Belakangan, Inter Milan juga sempat tampil di final Europa League pada musim 2019/2020 yang meskipun kalah, tapi menandakan bahwa klub Italia kini mulai kembali muncuk di permukaan Eropa.
Musim ini, AS Roma juga berhasil menyelatkan wajah-wajah klub Serie A. Di antara gagalnya wakil-wakil Serie A di Liga Champions dan Europa League, Roma berhasil mencapai final Conference League.
Meski tak lebih bergengsi dari dua turnamen di atas, tapi bisa mencapai final kejuaraan baru usungan UEFA ini tetaplah prestasi, apalagi bagi klub sekelas Roma yang jarang berbicara banyak di kompetisi Eropa.