Sang ayah memproduksi sendiri bahan tersebut di belakang rumah mereka. Angel Di Maria mengantongi beberapa batu bara untuk dibawa ke pasar dan dijual.
Ia mengatakan kalau sehari saja tidak bekerja, maka mustahil ada makanan diatas meja. Sudah bekerja keras dan berjuang demi menghidupi keluarga.
Angel Di Maria merasa kasihan melihat sang ayah yang harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Selain itu, momen yang tak akan pernah dilupakan Angel Di Maria adalah ketika ia dan sang ayah bermandi air hujan hanya demi berjualan barang yang telah mereka produksi.
Baca Juga: Wisatawan Asal Majalaya Kabupaten Bandung Meninggal di Pemandian Air Panas Puncak Darajat Garut
Hingga pada akhirnya, Angel Di Maria menemukan apa yang bisa membuat dirinya lebih berguna bagi keluarga, yaitu sepak bola.
Sepak bola menjadi sebuah obsesi Angel Di Maria. Baginya, sepakbola bisa memberikan perubahan pada keluarganya.
Hingga, ia mendapat panggilan dari Rosario Central, setelah seorang pencari bakat mengetahui Angel Di Maria kecil mampu mencetak 64 gol untuk tim lokal yang dibelanya.
Ibunya sangat bersemangat kala itu, namun tidak dengan sang ayah. Pasalnya, ibunya merupakan penggemar berat Rosario Central.