JURNAL SOREANG - Banyak yang telah dilakukan dan ditulis tentang bagaimana bulan suci Ramadhan berdampak pada pesepakbola di semua tingkatan.
Ini benar-benar mengganggu rencana diet seorang atlet, dan ada banyak penelitian yang melacak efek puasa pada kecepatan, daya tahan, dan kelincahan.
Tetapi bagi sebagian orang, beberapa hal sama pentingnya dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Karim Benzema berpuasa sepanjang hari, dari fajar hingga senja, sebelum mencetak hattrick yang menakjubkan melawan Chelsea di leg pertama.
Mungkin penelitian di atas tidak memperhitungkan hal-hal tak berwujud yang menguasai arena olahraga.
Pada usia 34, Benzema lebih bertekad, lebih tegas, daripada sebelumnya. Aura mengancam yang diukir dengan kejam untuk dirinya sendiri menuntut perhatian segera dari lawan.
Baca Juga: Tegas! Jelang Lebaran Idulfitri, Pemkab Garut Keluarkan SE Larangan Gratifikasi, Simak Penjelasannya
Bukannya dia memiliki kehadiran mistis di lapangan, pekerjaan yang dilakukannya cukup sederhana dan dikenal lawan.